KETIK, NAGAN RAYA – Sejak Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh dipimpin Penjabat (Pj) Bupati Fitriany Farhas, kabupaten penghasil giok itu terus berbenah. Buktinya, perekonomian di daerah tersebut meningkat sedangkan angka pengangguran dan kemiskinan ektrem turun drastis.
Hal tersebut disampaikan Fitriany Farhas saat menyerahkan LKPJ dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBK Nagan Raya Tahun Anggaran 2023 dalam rapat paripurna kepada Dewan Perwakilan Kabupaten (DPRK) setempat, Senin (6/5/2024).
Di hadapan para anggota legislatif yang dihadiri 17 dari 25 anggota dan pimpinan DPRK Nagan Raya, Fitriany mengungkapkan bahwa sesuai dengan rilis data pertumbuhan ekonomi tahun 2023 dari BPS RI, perekonomian Nagan Raya mengalami peningkatan secara signifikan.
"PDRB Kabupaten Nagan Raya tahun 2023 tumbuh sebesar 7,57 persen, angka tersebut merupakan pertumbunan tertinggi di Aceh dan di atas rata-rata nasional sebesar 5,05 persen," kata Fitriany.
Fitriany Farhas menyerahkan LKPJ dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBK kepada pimpinan DPRK (6/5/2024). (Foto: Teuku Rahmat/Ketik.co.id)
Di 'tangan dingin' Fitriany Farhas pula, angka pengangguran di Kabupaten Nagan Raya mengalami penurunan. Sebelumnya, pada 2022 tercatat sebanyak 4.967 jiwa warta Nagan Raya menganggur, sementara untuk 2023 mengalami penurunan menjadi 4.793 jiwa atau setara 0,95 persen.
"Alhamdulillah kemiskinan ekstrem turun sebanyak 3,23 persen. Dengan rinciannya pada tahun 2022 sebanyak 6.190 jiwa, sedangkan tahun 2023 ini turun menjadi 5.570 jiwa," ungkap Fitriany.
Lebih lanjut lagi Fitriany menuturkan, kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang dituangkan dalam berbagai program dan kegiatan pada APBK tahun 2023 telah menunjukkan hal yang positif dan tercermin dari berbagai penghargaan yang diberikan oleh pemerintah.
Kemudian, untuk pertama kalinya Kabupaten Nagan Raya juga mendapatkan penghargaan Adipura tahun 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup, dilanjutkan dengan opini WTP dari BPK RI Perwakilan Aceh yang ke-16 kalinya secara beruntun.
"Kita mendapatkan piagam penghargaan dari BPK RI Perwakilan Aceh atas keberhasilan pencapaian SPIP level 3, APIP level 2, MRI level 2 dan IEPK level 2," sebutnya.
Penyerahan pandangan fraksi kepada Ketua DPRK Nagan Raya Jonniadi. (Foto: Teuku Rahmat/Ketik.co.id)
Sementara terhadap rancangan pertanggungjawaban APBK, Pj Bupati menyampaikan, untuk tahun 2023 pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp 1.145 miliar terealisasi sebesar 90,64 persen.
"Terdiri dari PAD terealisasi Rp 94 miliar atau 101,19 persen, dana perimbangan sebesar Rp 683 miliar atau 94,19 persen, pendapatan lain yang sah terealisasi Rp 12 miliar lebih atau setara dengan 93,86 persen," jelas Fitriany.
Sedangkan untuk belanja daerah dalam APBK Nagan Raya Tahun 2023, dialokasikan Rp 1.207 miliar terealisasi sebesar 89,93 persen. Hal ini terdiri dari belanja operasii terealisasi sebesar Rp 761 miliar atau 91,44 persen, belanja modal terealisasi Rp 93 miliar atau 91,44 persen, dan belanja tidak terduga sebesar Rp 3 miliar lebih atau 28,40 persen.
Adapun pembiayaan daerah dianggarkan sebesar Rp 61,9 miliar, terdiri dari penerimaan pembiayaan sebesar Rp 61,9 miliar, sedangkan pengeluaran pembiayaan terhitung sebesar nol rupiah.
"Untuk Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran atau Silpa sebesar Rp 14 miliar lebih," demikian papar Fitrianny.
Selain pimpinan dan anggota DPRK Nagan Raya, kegiatan rapat paripurna tersebut turut dihadiri unsur Forkopimkab, sekretaris daerah, para asisten, staf ahli bupati, kepala SKPK, Kabag Setdakab, camat serta undangan lainnya. (*)