KETIK, JAKARTA – Tim Satgas Operasi Penanggulangan Bencana Tentara Nasional Indonesia (TNI) berkekuatan 24 personel tiba di Bandara Davao, Filipina, Rabu 30 Oktober 2024.
Mereka akan menjalankan misi kemanusiaan pasca Badai Tropis "Kristine". Tim dipimpin Kolonel Pnb Asep Wahyu Wijaya, Komandan Wing Udara 4 Lanud Atang Senjaja Bogor.
Misi ini dirancang untuk memberikan bantuan evakuasi, distribusi logistik, dan pemulihan wilayah bagi masyarakat yang terdampak bencana.
Setiba di Davao, tim disambut Deputy Wing Commander TOWEASTMIN, Ryan Reynie P Sonza PAF, dan Letkol Laut (E) Agustinus Eliaser Pa, ILO TNI di Davao City.
Setelah penyambutan, Satgas menerima briefing mengenai situasi terkini, kondisi cuaca, dan informasi penting dari staf Angkatan Udara Filipina.
Usai briefing, tim langsung bergerak menuju Lapu-Lapu, Mactan, Cebu, untuk lebih dekat dengan wilayah terdampak di Bicol, khususnya Legazpi.
"Satgas membawa alat utama sistem senjata (alutsista) berupa helikopter Mi-17 dari TNI Angkatan Darat (AD) dan helikopter H-225M Caracal dari TNI Angkatan Udara (AU)," ucap Kolonel Asep Wahyu Wijaya dilansir dari Puspen TNI.
Helikopter itu akan mendukung proses evakuasi korban, distribusi bantuan logistik, dan pemulihan wilayah terdampak.
Perjalanan kedua helikopter dilakukan dari dua titik keberangkatan yakni Lanud Atang Sendjaja Bogor dan Lanumad A. Yani Semarang.
Pada tahap pertama, helikopter terbang menuju Banjarmasin dan Palu, kemudian melanjutkan perjalanan ke Manado sebelum akhirnya tiba di Davao.
Keberangkatan Satgas TNI ini adalah bentuk komitmen Indonesia mendukung upaya pemulihan di wilayah terdampak Badai Tropis "Kristine".
Satgas TNI siap bekerja sama dengan pemerintah Filipina dan lembaga terkait lainnya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. (*)