Tiga Lukisan Mahasiswi Tuli UB Berhasil Terlelang di Voice of Colors

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Muhammad Faizin

14 Mei 2024 02:46 14 Mei 2024 02:46

Thumbnail Tiga Lukisan Mahasiswi Tuli UB Berhasil Terlelang di Voice of Colors Watermark Ketik
Zulfiaana Rofi'atul Asiyah, mahasiswa FIB UB yang mengikuti pameran Voice of Colors. (Foto: Humas UB)

KETIK, MALANG – Tiga lukisan dari Zulfiaana Rofi'atul Asiyah, mahasiswi tuli dari Seni Rupa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) berhasil terlelang dalam acara Voice of Colors. Kegiatan tersebut digelar oleh Satunesia dan Galeri Zen1 di Jakarta Pusat pada Jum’at-Minggu, 26-27 April 2024.

Zulfiana menjelaskan tiga lukisan yang ia buat selama workshop berhasil terjual di hari terakhir pameran. Tema lukisan yang ia ciptakan pun beragam. 

“Lumayan, ada tiga lukisan laku dilelang di hari terakhir pameran," ujar perempuan yang akrab dipanggil Opi, Selasa (14/5/2024). 

Sebelum melakukan pameran, Opi dan teman-teman tuli pelukis lain mendapatkan pelatihan yang dipandu oleh seniman profesional. Peserta dibekali keterampilan dan di situlah karya-karya yang dipamerkan  diciptakan. 

“Awal bulan Februari aku mendaftar, karyaku terpilih. Aku diundang ke Jakarta untuk mengikuti workshop selama satu bulan. Senang karena sebelum pameran diberi pelatihan terlebih dahulu,” lanjutnya. 

Ia merasakan kebermanfaatan yang ia terima selama mengikuti pelatihan. Terlebih fasilitas seperti juru bahasa isyarat (JBI) juga disediakan sehingga mempermudah penyebaran informasi sekaligus komunikasi kepada pengunjung. 

 

Foto Pameran dan lelang lukisan. (Foto: Humas UB)Pameran dan lelang lukisan. (Foto: Humas UB)

 

“Pelatihnya itu seniman lukis profesional sehingga aku banyak belajar darinya. Terdapat akses JBI yang mempermudahkan saya untuk berkomunikasi dan menjelaskan karya-karya saya kepada audiens sehingga mereka merasa bertanya-tanya," lanjutnya. 

Opi menekankan bahwa kehadiran juru bahasa isyarat sangat penting dalam kegiatan khususnya yang melibatkan peserta tuli. 

“Pameran tersebut merupakan salah satu pameran terbaik saya, dan saya berharap ke depannya untuk pameran di Indonesia dapat disediakan akses JBI untuk para seniman Tuli. Tentu tidak ada alasan kan tidak ada dana untuk JBI,” ungkapnya.

Sementara itu Opi sendiri telah malang melintang mengikuti berbagai pameran lukisan. Mahasiswa semester 8 itu pernah mengikuti berbagai pameran lukisan di Semarang, Demak, Yogyakarta, dan Malang. 

Ketertarikannya dalam dunia lukis telah ia mulai sejak kecil. Ia juga aktif di berbagai organisasi di kampus dan luar kampus seperti Akartuli Malang.

Perlu diketahui bahwa Voice of Colors, atau merupakan pameran dan lelang lukisan untuk teman-teman tuli pelukis. Dalam kegiatan tersebut turut mempromosikan inklusi-disabilitas di Indonesia. Satunesia memang dikenal sebagai organisasi yang sangat memperhatikan inklusi-disabilitas. (*) 

Tombol Google News

Tags:

Mahasiswa Tuli UB Universitas Brawijaya Seni Rupa UB FIB UB Pelukis UB Lelang Lukisan Pameran Lukis Satunesia Akartuli