KETIK, SURABAYA – Hari Guru Nasional (HGN) yang diperingati setiap tanggal 25 November tidak terasa menginjak usia 30 tahun. Pada peringatan kali ini Kemendikbud merilis logo Hari Guru Nasional dengan tema yang diangkat adalah "Guru Hebat Indonesia Kuat".
Tema tersebut di atas sangat tepat. Sebab, guru merupakan soko guru bangsa. Bila guru hebat tentu akan menghasilkan anak didik yang pintar, cerdas dan beradab.
Tugas guru di sekolah tidak hanya sekadar memberikan bekal ilmu yang telah ditetapkan oleh kementerian yang bersangkutan. Ada pedoman guru dalam memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik, Salah satunya mengadopsi konsep pemikiran dari Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara.
Seperti diketahui, Ki Hajar Dewantara adalah mantan Menteri Pengajaran RI di era Presiden Soekarno tahun1945. Kala itu menteri pendidikan disebut “Mentari Pengajaran”
Adapun konsep pemikiran Ki Hajar Dewantara yakni Ing ngarsa sung tulada (di depan memberikan teladan), Ing madya mangun karsa (di tengah membangun cita-cita) dan Tut wuri handayani (dari belakang mendukung).
Ketiga pemikiran di atas sampai sekarang masih digunakan sebagai filosofi dasar pendidikan di Indonesia. Sebab, filosofi dari Ki Hajar Dewantara mempunyai makna yang mendalam. Bahkan, berganti zaman pun filosofi tersebut masih bisa diterapkan dalam dunua pendidikan Indonesia.
Guru mempunyai beban yang berat karena terpengaruh perkembangan zaman dan teknologi yang makin maju. Perkembangan teknologi yang semakin pesat, sebagai guru yang hebat wajib menghadapi segala tantangan tersebut. Salah satu tugas di zaman modern ini adalah mendidik anak yang beradab.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, pada November 2024 ini menetapkan sebagai bulan guru nasional. Diharapkan bulan guru nasional tersebut bisa meneguhkan kembali komitmen negara dalam mendukung dan menghargai profesi guru.
Dalam rangkaian HGN 2024, Kementerinan Pendidikan mengajak instansi pusat, daerah, satuan pendidikan serta kantor perwakian Repubkik Indonesia di luar negeri diimbau untuk mengadakan aktivitas kegiatan. Selain acara peringatan yang bersifat seremonial, diharapkan melibatkan partisipasi publik untuk memberikan semangat kepada guru dan memberikan apresiasi kepada guru.(*)