Upacara di Lereng Gunung Arjuno, Petani Kampanye Merdeka Hutanku

Jurnalis: Sholeh
Editor: Marno

17 Agustus 2023 06:40 17 Agt 2023 06:40

Thumbnail Upacara di Lereng Gunung Arjuno, Petani Kampanye Merdeka Hutanku Watermark Ketik
Suasana upacara memperingati HUT ke 78 Kemerdekaan RI oleh Petani Hutan, Profauna dan Perhutani di Hutan Lereng Gunung Arjuno, Kamis (17/8/2023). (Foto: Sholeh/Ketik.co.id)

KETIK, BATU – Petani di Desa Bulukerto Kecamatan Bumiaji Kota Batu menggelar upacara memperingati HUT ke 78 Kemerdekaan RI di Hutan Lereng Gunung Arjuno, Kamis (17/8/2023). 

Puluhan petani berpakaian sehari-hari ke sawah nampak khidmat mengikuti upacara bersama, TNI, Perhutani dan penggiat wisata tersebut.

Upacara itu merupakan salah satu rangkaian acara Merdeka Hutanku yang dilaksanakan kerja sama Profauna Indonesia, Kelompok Tani Hutan Wono Mulyo Desa Bulukerto dan Perhutani.

Ketua Kelompok Tani Hutan Wono Mulyo Desa Bulukerto, Sunarto merasa terharu atas terlaksananya upacara di Hutan. Itu karena momen sakral tersebut baru kali pertama.

"Kami baru pertama melaksanakan di hutan bersama petani hutan yang notabene orang pinggiran orang kecil bisa melaksanakan upacara seperti ini kan sebuah nilai lebih bagi petani," katanya.

Tidak hanya sekadar upacara, kegiatan tersebut juga untuk  mengkampanyekan Merdeka Hutanku. Yaitu sebuah pesan kepada petani hutan untuk menggarap lahan sesuai aturan undang-undang. 

Sunarto menegaskan, merdeka hutan bukan berarti diartikan merdeka leluasa mengolah hutan. Jadi, harus ada aturan-aturan yang diperhatikan oleh petani.

"Karena merdeka hutanku ini, dalam momen seperti ini sangat cocok. Kami tadi berpesan ke petani tetap ada aturan-aturan yang harus diperhatikan. Ketika mereka tabrak aturan ya kena namanya penegakkan hukum KLHK," tegasnya.

Sunarto menyampaikan, ada 3 aspek dalam perhutanan sosial yang harus diperhatikan. Yaitu aspek ekologi, kemudian aspek sosial. aspek sosial ini adalah norma-norma aturan-aturan yang kebanyakan tidak tertulis seperti nilai-nilai lokal warga sekitar. yang terakhir aspek ekonomi.

"Ada sebanyak 306 petani yang menggarap Hutan Pangkuan Desa Bulukerto seluas 352,6 hektare. Namun baru 188 petani yang sudah masuk di SK Pengakuan Perlindungan Kemitraan Kehutanan," jelasnya 

Rosek Nursahid, Founder Profauna Indonesia menambahkan, pihaknya tertarik mendampingi pengelolaan hutan di lereng Gunung Arjuno, karena di lereng gunung tersebut terdapat banyak keragaman hayati spesies satwa nasional. Bahkan elang Jawa atau yang disimbolkan sebagai burung garuda ada di Gunung Arjuno.

"Keragaman satwa kami ambil dari survei dan termasuk pemasangan kamera-kamera trap dari Profauna dalam 2 tahun terakhir ini," urainya

Rosek mengutarakan, dalam waktu dekat pihaknya akan meluncurkan data lengkap beberapa spesies nasional yang ada di lereng gunung Arjuno. Salah satunya adalah burung garuda atau orang Jawa mengenal sebagai Elang Jawa.

"Nah itu kan simbol negara kita dan itu ada di wilayah sini. itu salah satu indikasi begitu pentingnya hutan lereng Gunung Arjuno untuk kita lestarikan," ulasnya.(*)

 

Tombol Google News

Tags:

Kota Batu