Usai Disanksi Amerika Serikat, Pengusaha Surabaya Sudah Lama Tak Tangani Toko

Jurnalis: Moch Khaesar
Editor: Muhammad Faizin

18 Januari 2024 06:22 18 Jan 2024 06:22

Thumbnail Usai Disanksi Amerika Serikat, Pengusaha Surabaya Sudah Lama Tak Tangani Toko Watermark Ketik
Salah satu toko yang dimiliki Agung Suryo Dewanto, Rabu (17/1/2024). (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Amerika Serikat (AS) memberikan sanksi kepada pengusaha Surabaya, Agung Surya Dewanto. Dimana Agung yang memiliki usaha Surabaya Hobby diduga memasok 100 servemotor sebagai komponen udara nirawak (UAV) ke Pishgam Electronic Safeh Company (PESC) di Iran. Hal itu berdasarkan laporan Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan  (OFAC) AS. 

Wartawan Ketik.co.id mencoba mendatangi tempat usaha milik Agus Surya Dewanta itu di Jalan Baratajaya XIX Nomor 57B Surabaya. Usaha tersebut berada di sebuah pertokoan. Di dalam ruko tersebut,mereka menjual drone dan berbagai perlengkapannya. 

Agung Surya Dewanta tak ada di tempat usaha tersebut. Hanya ditemui dua orang resepsionis dan satu orang marketing bernama Frea Febri. 

Frea bilang, dia tak tahu menahu soal kabar Agung Surya Dewanta yang disanksi AS. Agung sendiri sudah lama tidak lagi mengurus Surabaya Hobby, selama kurang lebih satu tahun. Usaha tersebut kini diurus oleh Frea.

"Dulu memang yang membuat ini (mendirikan Surabaya Hobby) pak Agung, terus habis itu dipindah ke aku," jelas dia, Rabu (17/1/2024).

Frea mengaku, Surabaya Hobby tak pernah menjual komponen ke luar negeri, apalagi ke Iran. Mereka hanya menjual di Indonesia saja.

"Gak pernah (jual ke luar negeri), gak bisa menerima penjualan ke luar negeri, gak bisa juga, dalam negeri aja," terang Frea. 

Ia juga mengaku Surabaya Hobby memang menjual komponen servemotor. Namun, komponen yang dijual tersebut bukan untuk pesawat melainkan untuk drone dengan ukuran kecil. 

"Kalau drone itu emang butuh servemotor tapi kita jualnya yang kecil-kecil, ini itu biasa buat drone, pesawat airo modeling, ini cuma bisa dibuat pesawat kecil-kecil, bukan untuk pesawat besar," katanya.

Otoritas Amerika Serikat memberikan sanksi kepada seorang warga Negara Indonesia (WNI), Agung Surya Dewanto, karena perusahaannya yang bernama Surabaya Hobby dinyatakan telah memasok 100 servomotor sebagai komponen produksi kendaraan udara nirawak (UAV) ke Pishgam Electronic Safeh Company (PESC) di Iran.

PESC disebut sebagai perusahan yang ditunjuk untuk menyediakan servomotor bagi Pasukan Udara Korps Pengawal Revolusi Iran, bernama Islamic Revolutionary Guard Corps Aerospace Force Self Sufficiency Jihad Organization (IRGC ASF SSJO) dan program UAV-nya.

AS menyebut pesawat udara nirawak hasil produksi IRGC Iran itu didistribusikan ke kelompok-kelompok teroris di Timur Tengah, dan juga ke Rusia dalam perang Ukraina.

Servomotor adalah perangkat elektromekanik yang berfungsi mendorong atau memutar objek dengan akurasi tinggi. Alat ini memiliki peran penting pada drone dalam memberikan kinerja penerbangan yang stabil dan presisi. Agung mengaku bahwa dia pernah menjual komponen drone ke luar negeri, dan mungkin alat-alat itu disalahgunakan dan dijual sama pembeli ke Iran.

Selain Indonesia, OFAC AS juga menjatuhkan sanksi kepada entitas dan individu yang berbasis di Iran, Malaysia, dan Hong Kong karena mendukung produksi drone milik Iran. (*)

Tombol Google News

Tags:

Pengusaha Surabaya di Saksi Amerika Serikat irak Jual Spare Part pesawat nirawak ke Irak Drone Surabaya