KETIK, MALANG – Kota Malang mencatat adanya 44 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di awal tahun 2025. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Husnul Muarif menjelaskan salah satu faktor yang mempengaruhi DBD ialah maraknya tumpukan sampah.
Sampah yang berupa kaleng maupun tempat yang dapat menampung air, menjadi sasaran empuk nyamuk Aedes aegypti berkembang biak. Tak heran jika di antara penyakit berbasis lingkungan yang ada, demam berdarah menjadi salah satu kasus yang marak ditemui.
"Di sini yang paling banyak terjadi ya infeksi saluran pernapasan, kemudian kalau dari barang bekas adalah demam berdarah. Jumlahnya DBD di Januari sampai minggu pertama Februaru 2025 ada 44 kasus. Semua usia ada yang terserang," ujar Husnul kepada Ketik.co.id.
Untuk infeksi saluran pernapasan, Husnul menjelaskan bahwa sampah yang menumpuk seringkali terkontaminasi dengan debu. Untuk itu, masyarakat diimbau waspada agar debu yang terhirup tidak sampai menyerang saluran pernapasan.
"Sampah setiap hari ada, mau di musim hujan dan kemarau. Saat kemarau, debu-debunya memberikan polusi pada lingkungan. Debu bisa masuk ke saluran pernapasan, bisa membuat gangguan saluran pernapasan," lanjutnya.
Menurutnya, sampah yang merupakan barang kotor, harus ditempatkan pada tempat yang sesuai. Jika dibiarkan terus tertimbun maka akan mengendap dan mendatangkan faktor-faktor lainnya.
"Sampah itu akan mendatangkan faktor, bisa lalat, nyamuk, serangga yang lain. Faktor ini sedikit banyak akan mempengaruhi kesehatan lingkungan, dan kesehatan perorangan maupun masyarakat," jelasnya.
Tak hanya DBD dan gangguan saluran pernapasan, timbunan sampah yang tercemar juga dapat menyerang pencernaan manusia. Bibit bakteri dari sampah dapat tersebar melalui serangga untuk menyerang manusia.
"Bisa gangguan pencernaan berupa diare ataupun yang lain. Kalau serangga ada nyamuk dan lainnya, itu membawa bibit bakteri atau penyakit. Kemudian bakteri di sampah juga menimbulkan kontaminasi pada air ataupun sumber air di sekitarnya akan mempengaruhi kesehatan," terangnya.
Husnul mengimbau agar masyarakat dapat senantiasa menjaga kebersihan lingkungan. Terlebih memasuki musim hujan, tempat penanpungan air harus rutin dibersihkan.
"Imbauan tentu berkaitan dengan kesehatan pribadi terutama kebersihan lingkungan. Tempatkan sampah pada tempatnya, lakukan beberapa tindakan agar lingkungan kita bersih. Tempat penampungan air harus dibersihkan sehingga tidak menjadi perindukan nyamuk," tegasnya.(*)