KETIK, MALANG – Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana menekankan pentingnya sistem peringatan dini dalam mengamankan Pilkada 2024. Hal ini disampaikan Kapolres ketika Rakor Lintas Sektoral Pilkada, Kamis, 21 November 2024.
Menurut Kapolres Malang, sistem peringatan dini (early warning system) untuk mengantisipasi potensi gangguan, termasuk terjadinya bencana alam. Sistem ini akan membantu mitigasi risiko dan memastikan tak ada korban jiwa.
“Kami juga perlu bantuan Kodim 0818, untuk bagaimana kita bisa memetakan dengan kondisi cuaca nanti di 27 November, yang perlu perhatian khusus aspek georafisnya,” kata Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana.
Lebih lanjut ia mengatakan, sinergi antarinstansi sangat diperlukan. Terutama dalam distribusi logistik dan pengamanan tempat pemungutan suara (TPS) di Kabupaten Malang.
“Saat ini kami ingin mengupas lebih dalam bagaimana langkah-langkah koordinasi lintas sektoral. Terutama yang bisa dilakukan dalam periode pengawalan distribusi logistik sampai ke pengamanan pemungutan suara," sebutnya.
Mantan Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok ini menyampaikan bahwa Pilkada Serentak 2024 memiliki tantangan tersendiri karena melibatkan seluruh daerah di Indonesia secara bersamaan.
"Sinergi antar instansi sangat diperlukan, terutama dalam distribusi logistik dan pengamanan tempat pemungutan suara (TPS)," kata Perwira Menengah atau Pamen Kepolisian dengan dua melati di pundaknya tersebut.
Selanjutnya ia menyampaikan harapannya agar Pilkada Serentak 2024 dapat berjalan kondusif, aman, dan sesuai dengan yang diharapkan semua pihak.
“Mudah-mudahan Kabupaten Malang, menjelang, setelah Pilkada dan seterusnya, kondusif selamanya,” harapnya.
Sebagai informasi, rakor lintas sektoral itu dihadiri KPU Kabupaten Malang, Bawaslu, Kodim 0818 Malang-Batu, Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Jatim, serta unsur Muspika dari seluruh wilayah Kabupaten Malang. (*)