Bermain dengan Semangat Bung Karno: DPC PDI Perjuangan Blitar Gelar Turnamen Sepak Bola Usia Dini

14 Juni 2025 15:10 14 Jun 2025 15:10

Thumbnail Bermain dengan Semangat Bung Karno: DPC PDI Perjuangan Blitar Gelar Turnamen Sepak Bola Usia Dini
Rijanto, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar, bersama Ahmad Fatatoh, Ketua Panitia Turnamen saat membuka pertandingan, Sabtu 14 Juni 2025. (Foto: Favan/Ketik)

KETIK, BLITAR – Di bawah langit cerah Kanigoro pada Sabtu pagi 14 Juni 2025, riuh sorak-sorai anak-anak menggema di tengah Lapangan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Tak sekadar pertandingan, hari itu menjadi panggung impian bagi puluhan bocah berseragam bola. Mereka berlari, menggiring bola, dan sesekali tersenyum malu saat namanya dipanggil dari pinggir lapangan oleh orang tua mereka.

Turnamen sepak bola usia dini yang digelar oleh DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar ini memang berbeda dari sekadar kompetisi biasa. Dihelat dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno, turnamen ini bukan hanya mencari siapa yang menang dan kalah, tapi siapa yang punya semangat juang, tekad, dan keberanian untuk bermimpi nilai-nilai yang dulu ditanamkan Sang Proklamator.

“Kami ingin anak-anak belajar semangat gotong royong, sportivitas, dan disiplin, semua itu bisa dipupuk lewat sepak bola,” ujar Rijanto, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar, saat membuka acara.

“Ini bentuk nyata komitmen kami untuk membina generasi muda, tidak hanya dalam pendidikan atau ideologi, tetapi juga melalui olahraga," sambungnya. 

Sebanyak 16 tim dari berbagai Sekolah Sepak Bola (SSB) di Blitar hadir dengan semangat tinggi. Anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar itu tampil dengan wajah-wajah penuh harap dan semangat tak kalah dari pemain profesional. Tak sedikit yang datang sejak pagi bersama orang tuanya, membawa bekal, kostum cadangan, dan mimpi besar.

Ahmad Fatatoh, Ketua Panitia Turnamen, mengaku terharu melihat antusiasme para peserta.

“Beberapa anak datang dengan sepatu yang sudah mulai aus, tapi semangat mereka luar biasa,” katanya. “Kita bisa lihat bagaimana mereka bermain, bukan hanya mengejar bola, tapi mengejar masa depan.”

Salah satu pertandingan yang cukup menyita perhatian adalah antara SSB dari Kecamatan Wlingi dan Srengat. Meski usianya baru 10 tahun, seorang bocah bernama Dafa mencuri perhatian karena ketangkasannya menjaga gawang. Tubuhnya kecil, namun gerakannya lincah. Ia tak ragu menjatuhkan badan ke tanah demi menyelamatkan bola.

Sementara itu, suasana di sekitar lapangan pun tak kalah semarak. Tenda kesehatan disiapkan untuk memastikan kondisi anak-anak tetap prima, makanan ringan gratis dibagikan untuk para penonton, dan hiburan rakyat disajikan untuk mengisi waktu jeda antar laga. Orang tua pun turut larut dalam suasana kekeluargaan, saling menyemangati anak-anak mereka yang berlaga di bawah terik matahari.

Bagi banyak orang tua, turnamen ini bukan hanya soal menang atau kalah. Bagi mereka, momen ini adalah kebanggaan melihat anak-anak tampil di tengah sorotan, belajar menghadapi tekanan, dan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh.

“Saya bangga, Mas. Anak saya baru pertama kali ikut turnamen seperti ini. Meski gugup, dia tetap bermain. Itu sudah luar biasa buat saya,” ucap Pak Joko, ayah salah satu pemain dari SSB Binangun, dengan mata berkaca-kaca.

Turnamen ini akan berlangsung selama dua hari dan ditutup dengan penyerahan trofi serta kambing untuk tim terbaik, pemain terbaik, serta penjaga gawang terbaik bukan hanya sebagai simbol kemenangan, tetapi juga sebagai pengingat bahwa semangat Bung Karno masih hidup, bahkan di kaki-kaki kecil yang sedang berlari mengejar bola di Lapangan Kanigoro. (*) 

Tombol Google News

Tags:

turnamen sepak bola usia dini Rijanto DPC pdi perjuangan Blitar Kabupaten Blitar anak