KETIK, SUMENEP – Hari kedua bulan Ramadhan 1446 H, Deny Sabri, tokoh HMI asal Pulau Madura berpulang. Deny Sabri dipanggil oleh Yang Maha Kuasa Allah SWT. Deny Sabri, begitu ia karib disapa oleh kawan-kawannya dan dipanggil Kak Sabri oleh para yuniornya.
Mantan wartawan dan redaktur majalah MEDIUM Jakarta itu meninggal di kediamannya di Banyuwangi. Kepergian Deny Sabri meninggalkan duka yang sangat dalam bagi kawan seperjuangannya dan kader-kadernya di HMI Komisariat Lancaran dan HMI Cabang Sumenep.
Bahkan mantan Pengurus Besar HMI (PB HMI), Kanda Muhlis Ali ikut menyampaikan rasa duka citanya pada Deny Sabri yang merupakan juniornya di PB HMI.
Muhlis Ali yang mantan aktivis saat menjadi Pengurus Besar HMI dan banyak dikenal dengan tokoh nasional mengungkapkan rasa dukanya pada Deny Sabri.
“Selamat jalan adindaku Sabri, semoga Husnul Khotimah dan menjadi ahli surga”, ungkap Muhlis Ali yang memiliki Graha Yakusa di Malang.
Muhlis Ali pun melanjutkan, " Saya ngikutin adinda sejak awal menginisiasi pembentukan Cabang Persiapan HMI Sumenep. Dan tahun 2000-an kamu masuk Jakarta dan aktif menjadi pengurus Besar HMI," tambah Muhlis Ali dalam wawancara via Whats App.
Sabri begitu nama aslinya lahir di Madura tepatnya di Desa Karduluk Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep.
Saat mahasiswa dia aktif di HMI dan sempat menjadi pengurus HMI Cabang Pamekasan sebelum HMI Cabang Sumenep terbentuk.
Dia pun mendirikan HMI Komisariat Lancaran Guluk-Guluk dan menjadi Ketum pertama. Waktu itu masih ikut Cabang HMI Pamekasan.
Dia pun menggagas berdirinya HMI Cabang Sumenep. Lalu dia ke Jakarta dan menjadi Pengurus Besar HMI.
Dia menikah dengan belahan jiwanya, Faiqatul Muammaroh, yang merupakan orang Banyuwangi.
Dia wafat di Banyuwangi, Minggu, 2 Maret 2025. Semoga segala amal perjuangannya diterima oleh Allah SWT. Dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Amiin...