KETIK, MALANG – Rencanaan pengadaan lahan parkir di kawasan Kayutangan Heritage Kota Malang menelan anggatan hingga Rp48 miliar. Proyek untuk mengatasi kemacetan tersebut akan direalisasikan pada tahun 2025 mendatang.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra menjelaskan dari total anggaran tersebut, untuk pengadaan lahan memerlukan anggaran sekitar Rp 27 miliar.
"Kurang lebih totalnya Rp 48 miliar, tidak sampai Rp 50 miliar. Untuk pengadaan lahan Rp 27 miliar, ditambah Rp 21 miliar untuk fisiknya. Jadi kelengkapan pendukung, untuk pembangunan, dan lainnya," ujar Widjaja, Rabu 6 November 2024.
Ditargetkan realisasi pengadaan parkir tersebut akan berjalan pada tahun 2025 nanti. Terlebih pengadaan parkir tersebut sekaligus untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Malang.
"Tetap bisa (direalisasi di 2025) tapi memang gak pasti di Februari 2025. Kami upayakan secepatnya, kan proyeksinya juga untuk menambah pendapatan daerah nanti," ucapnya.
Widjaja telah memastikan bahwa lokasi parkir berada di lahan bekas gedung Bank Mandiri Syariah. Apabila mengacu pada timeline dari Pj Wali Kota Malang, pada akhir Oktober 2024 Pemkot Malang sudah harus menerbitkan Surat Keputusan (SK) Wali Kota Malang tentang Penetapan Lokasi (Panlok) Pengadaan Tanah untuk Parkir di Kayutangan Heritage.
"Sekarang masih belum ada SK karena masih harus ada yang direvisi lagi. Ada masukan dari tim persiapan, ada yang perlu direview kembali sehingga terjadi penambahan waktu," tambahnya.
Sebelumnya Widjaja sempat menjelaskan bahwa parkir di Kayutangan Heritage dibuat bertingkat yang dapat dioptimalisasi hingga tiga lantai. Untuk setiap lantainya diperkirakan mampu menampung hingga 350 motor.
"Dengan pengadaan parkir di situ, diharapkan semaksimal mungkin mengurangi dan menghilangkan parkir di badan Jalan Basuki Rahmat. Maka konsep itu dibutuhkan," kata Widjaja. (*)