Film Laut Tengah Ajarkan Tentang Kegigihan dan Keikhlasan

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Mustopa

6 Oktober 2024 10:50 6 Okt 2024 10:50

Thumbnail Film Laut Tengah Ajarkan Tentang Kegigihan dan Keikhlasan Watermark Ketik
Press Confrence Film Laut Tengah. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Starvision kembali menyuguhkan film religi yang diadaptasi novel best seller berjudul Laut Tengah karya dari Beliana Kimberly.

Film ini juga berlatar Korea Selatan yang menunjukkan tempat-tempat terbaik di Korea, tak hanya pemandangannya, para pemeran film juga menggunakan bahasa Korea.

Film Laut Tengah menceritakan tentang harapan perempuan yang begitu besar untuk menggapai cita-citanya yang tidak mudah. Namun tekad dan dorongan orang yang dicintainya membuatnya terus  menggapai impiannya.

Film yang disutradarai oleh Archie Hekagery ini mengolah emosi penonton, karena film ini mengajarkan tentang rasa gigih dan keikhlasan di situasi yang sangat sulit.

Hampir sama dengan versi novelnya, film ini menceritakan harapan perempuan muda yaitu Haia yang ingin melanjutkan kuliah S2 di Korea Selatan.

Salah satu pemeran utama dari Film Laut Tengah Ibrahim Risyad (Bhumi) menjelaskan bahwa syuting film ini dilakukan di Korea selama 9 hari.

Ia juga perlu belajar logat dan bahasa Korea, hingga ia belajar Bahasa Korea secara khusus selama kurang lebih 2 minggu lamanya.

"Nah itu kita belajar (bahasa Korea) secara khusus sekitar 2 minggu. Untuk syuting di Korea sendiri dilakukan selama 9 hari," jelasnya saat Press Confrence Film Laut Tengah di Bioskop Tunjungan Plaza pada Jumat 4 Oktober 2024.

Peran yang sangat mencuri hati para perempuan yaitu Gabriel Prince. Ia memerankan sosok Choi Haneul dan mengaku kesulitan untuk mempelajari bahasa Korea.

"Jadi cengkok ngomong Koreanya harus sesuai dengan cengkok orang sana," tutur Prince.

Yoriko Angeline yang berperan sebagai Haia menceritakan pengalamannya selama syuting di Korea Selatan.

Karakter Haia membawa Yoriko ke dalam pengalaman baru dalam berakting. Ia pun merasa bersyukur bisa mempelajari hal dan pengalaman baru di film ini.

“Saat di Korea, aku juga jadi banyak belajar tentang jejak-jejak ke-Islaman di sana. Mulai dari mendalami kajian politik Asia Timur, dan melihat peradaban Islam di Korea yang memiliki majelis keilmuan Islam di masjid Itaewon,” katanya.

Film ini tidak hanya menyoroti perjalanan akademis Haia tetapi juga menggali tema cinta, pengorbanan, dan tanggung jawab dalam konteks keluarga dan keislaman.(*)

Tombol Google News

Tags:

Starvision Laut Tengah Berliana Kimberly Film Laut Tengah review Film Laut Tengah