KETIK, SAMPANG – Front Persaudaraan Islam (FPI) Sampang bersama masyarakat dan santri mengancam akan menggelar aksi. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris FPI Sampang, Hasan Basri.
"Jika pemerintah tidak segera bertindak alias tidak tegas terhadap Cafe Lorensia, maka kami akan mengagendakan massa aksi dengan lebih banyak," ungkapnya. Minggu (18/08/2024).
Menurut Hasan, pihaknya sudah melaporkan Cafe Lorensia ke pemerintah terkait, namun tidak ada tindakan positif.
"Pemerintah Kabupaten Sampang, ingatlah bahwa sumber dari bencana dan laknat Allah Swt bagi penduduk setempat itu karena banyaknya dan dibiarkannnya maksiat merajalela," lanjut Hasan.
Ia meminta pemerintah bersikap tegas ke tempat-tempat yang melanggar syariat seperti judi, menyediakan minuman keras dan pekerja seks komersial, terlepas tempat tersebut mengantongi izin atau tidak.
Selain itu, pemerintah diminta untuk tidak mudah memberikan tempat izin terkait tempat-tempat atau cafe yang berpotensi adanya karaoke dan hiburan malam, kecuali mereka sudah betul-betul berjanji untuk tidak melanggar.
"Tutup tempat-tempat atau cafe yang jelas menyediakan narkoba, minuman keras, pelacur dan lainnya. Sebab hal tersebut sangat membahayakan, mencederai syariat dan merusak mural dan cita-cita generasi kita," pungkasnya.
Sementara pemilik Cafe Lorensia masih belum bisa dimintai konfirmasi terkait penggerebekan yang dilakukan FPI. Awak media mencoba mendatangi lokasi cafe, tapi kondisinya sepi.(*)