Harda Kiswaya Resmi Bergelar KMT H Pangarsohadiprojo dari Keraton Yogyakarta

26 April 2025 10:47 26 Apr 2025 10:47

Thumbnail Harda Kiswaya Resmi Bergelar KMT H Pangarsohadiprojo dari Keraton Yogyakarta
Bupati Sleman Harda Kiswaya menerima gelar KMT H Pangarsohadiprojo dari Keraton Yogyakarta. (Foto: Prokopim Sleman / Ketik.co.id)

KETIK, YOGYAKARTA – Bupati Sleman Harda Kiswaya baru saja menerima gelar Kanjeng Mas Tumenggung (KMT) H Pangarsohadiprojo dari Keraton Yogyakarta. Gelar tersebut ia dapatkan usai mengikuti wisuda Abdi Dalem Kraton Yogyakarta yang dilaksanakan pada Selasa 22 April 2025 lalu di Kagungan Dalem Bangsal Kasatriyan. 

Sebuah momen sakral yang menandai kenaikan pangkat Abdi Dalem sekaligus pemberian pinaringan nama baru dari Keraton Yogyakarta.

Sebanyak 276 Abdi Dalem Keraton Yogyakarta dari Reh Punokawan dan Kaprajan menjalani wisuda. Mereka terdiri dari 196 Abdi Dalem Reh Punokawan dan 80 Abdi Dalem Reh Kaprajan. Abdi Dalem merupakan aparatur sipil. Sementara aparatur militernya adalah prajurit keraton. 

Abdi Dalem bertugas sebagai pelaksana operasional di setiap organisasi yang dibentuk oleh Sri Sultan. Abdi Dalem Keraton Yogyakarta dibagi menjadi 2 bagian, yakni Punakawan dan Kaprajan. Abdi Dalem Punakawan merupakan abdi yang berasal dari kalangan masyarakat umum. Sedangkan Abdi Dalem Keprajan adalah mereka yang berasal dari TNI, Polri, dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diterima dan diangkat sebagai Abdi Dalem.

Setiap Abdi Dalem yang diwisuda akan menerima serat kekancingan atau surat pernyataan resmi dari Keraton yang berisi kenaikan pangkat atau pemberian nama baru.

KPH Wironegoro selaku Penghageng Parentah Hageng yang berwenang mengelola sumber daya manusia atau SDM Istana menyerahkan langsung serat kekancingan.

Dalam kesempatan tersebut, KPH Wironegoro membacakan pesan dari Sri Sultan untuk seluruh Abdi Dalem yang telah diwisuda. Pesan berisi petuah agar Abdi Dalem senantiasa menjaga keluhuran Keraton, menjaga nama Paring Dalem, menjadi teladan bagi masyarakat. Serta senantiasa mengamalkan falsafah jiwa kesatria melalui laku nyawiji, greget, sengguh, dan ora mingkuh.

Harda Kiswaya menyatakan rasa bangganya sebagai masyarakat Yogyakarta usai menerima gelar tersebut. Ia berkomitmen menjaga gelar yang diterima dengan menjalankan amanah secara bertanggung jawab sebagai Bupati Sleman.

Gelar KMT H Pangarsohadiprojo memberikan makna yang dalam bagi Harda. Bahwa pangarsa artinya pemimpin, sedangkan hadi artinya baik atau bijaksana. Sementara praja maknanya nagari, daerah, atau wilayah. Gelar ini diartikan sebagai pemimpin daerah yang baik dan bijaksana. Sehingga Harda ingin menjaga kehormatan gelar tersebut dengan mengabdi kepada masyarakat.

“Bagi saya ini adalah hal yang luar biasa. Saya harus mempersiapkan batin secara betul-betul menerima nama peparing atau pemberian Ngarsa Dalem ini. Agar apa yang dikersakke (diinginkan) Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengkubuwana X dapat terwujud. Sehingga saya dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam menjalankan amanah ini,” ujar Harda Kiswaya. 

Sebelum melaksanakan wisuda, Harda menjalani pelatihan selama 3 hari. Ia dan Abdi Dalem lainnya menerima sejumlah materi seperti halnya terkait sejarah Yogyakarta, kebudayaan, hingga materi menyangkut unggah-ungguh atau etika. Ia menekankan hal ini sebagai sebuah pengingat bahwa setiap langkahnya harus penuh kesadaran, keberanian, dan ketulusan untuk masyarakat dan budaya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Bupati Sleman Harda Kiswaya Wisuda Abdi Dalem KMT H Pangarsohadiprojo Gelar Bupati Sleman Penghageng Parentah Hageng Keraton Yogyakarta