KETIK, JAKARTA – Bulan Ramadhan segera berakhir, umat Islam di seluruh dunia saat ini sedang menantikan penetakan Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah.
Nah pertanyaannya, kapan 1 Syawal tersebut? Untuk bisa menentukannya harus dilakukan dengan menggunakan metode hisab dan rukyat oleh pemerintah. Selanjutnya bakal dilakukan sidang isbat.
Metode ini sejalan dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2024, Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.
Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad menjelaskan, sidang isbat awal syawal akan digelar pada 29 Maret 2025 atau besok. Lokasi sidang di kantor pusat Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta.
"Sebagaimana biasanya, sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadhan, 29 Ramadhan untuk menetapkan awal Syawal, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan Zulhijjah," jelas Abu Rokhmad dikutip dari laman resmi Kemenag pada Jumat, 28 Maret 2025.
Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad. (Foto: Laman Kemenag)
Ia menjelaskan dalam proses pelaksanaan Rukyatul Hilal ada dua dimensi yang dilakukan ta'abbudi dan pengetahuan.
Pertama ta'abbudi, metode ini sejalan sunnah nabi yang sudah dilakukan sejak dulu untuk melakukan rukyat saat akan mengawali atau mengakhiri puasa.
"Sunnah ini dipertegas oleh Fatwa MUI bahwa penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah berdasarkan metode hisab dan rukyat," katanya.
Kedua dimensi pengetahuan, ini merupakan proses konfirmasi atas data-data hisab dan antronomis.
"Apa yang telah dihitung secara astronomi, kita konfirmasi di lapangan melalui rukyat. Sebagaimana awal Ramadhan, kita akan gunakan alat yang canggih dalam proses rukyat," ungkapnya.
Sementara itu apabila melihat kalender masehi 2025, Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah bakal jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.(*)