KETIK, BLITAR – Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, H. Ahmad Tamim, S.HI., M.H., atau yang akrab disapa Gus Tamim memanfaatkan momentum Idulfitri 1446 H untuk mempererat jalinan kebersamaan antar elemen Nahdlatul Ulama di Blitar.
Bertempat di Graha NU Kecamatan Talun, Sabtu 19 April 2025, Gus Tamim menggelar sarasehan Idulfitri yang hangat dan penuh kekeluargaan bersama Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Talun.
Mengusung tema “Semangat Idul Fitri untuk Membangun Sinergi dan Harmoni Blitar Masa Depan” acara ini menjadi wadah refleksi sekaligus seruan untuk bergerak bersama membangun daerah.
Dalam sambutannya, Gus Tamim menekankan bahwa momen Lebaran bukan hanya tentang kembali suci, tetapi juga tentang memperkuat kolaborasi lintas elemen masyarakat, khususnya antara GP Ansor, NU, dan pemerintah daerah.
“Idul Fitri adalah waktu yang tepat untuk memperkuat sinergi. Kita ini hidup dalam satu rumah besar yang disebut masyarakat Blitar. Maka, GP Ansor, NU, dan pemerintah harus terus bergandengan tangan untuk membangun masa depan Blitar yang harmonis,” ujar Gus Tamim.
Lebih jauh, politisi PKB dari Dapil 7 (Tulungagung, Blitar, dan Kota Blitar) ini menyampaikan pesan mendalam tentang peran GP Ansor sebagai garda depan NU. Baginya, Ansor tidak hanya harus siap melanjutkan perjuangan para ulama, tetapi juga cakap menghadapi tantangan zaman.
“Ansor tidak hanya menjadi kader NU masa depan, tapi harus menjadi kader masa depan NU. Artinya, mereka harus siap menghadapi perubahan zaman yang cepat tanpa kehilangan akar tradisinya,” ungkapnya.
Gus Tamim juga mengingatkan pentingnya menjaga nilai-nilai yang telah menjadi identitas NU, sembari terbuka pada inovasi. Ia mengutip prinsip khas NU, yakni melestarikan tradisi lama yang baik, dan mengambil hal baru yang lebih baik.
“Kita jangan alergi pada perubahan. Justru kita harus menyaring dan memanfaatkan yang terbaik dari zaman ini, tanpa melepaskan jati diri ke-NU-an kita,” tegasnya.
Tak lupa, ia menekankan pentingnya kepatuhan dalam berorganisasi dan bernegara. Kepatuhan yang dimaksud bukan hanya kepada Tuhan, tetapi juga kepada pemimpin yang sah, demi menjaga tatanan sosial yang stabil dan produktif.
“Saya berharap Ansor ke depan selalu taat kepada Allah, taat kepada Rasulullah, dan juga taat kepada pemerintah. Karena tanpa sinergi dan kedisiplinan, mustahil kita bisa mewujudkan kemajuan bersama,” imbuh Gus Tamim.
Acara sarasehan ditutup dengan dialog terbuka dan ramah-tamah antara para peserta dan Gus Tamim, yang berlangsung dalam suasana santai namun sarat makna. Kegiatan ini memperkuat harapan bahwa kolaborasi antara GP Ansor, NU, dan pemerintah bukan hanya wacana, tapi sebuah jalan nyata menuju Blitar yang lebih baik.(*)