KETIK, MOJOKERTO – Batik Sulur Naga Puspa karya Burhanudin, warga Kota Mojokerto terpilih mengikuti pameran yang digelar di Jakarta International Convention Center (JICC), Senayan, Jakarta. Menurut Burhanuddin, motif batik ini terinspirasi dari sosok Wali Kota Mojokerto, Ning Ita.
Batik karya perajin M.Burhanudin tersebut dipamerkan selama dua hari, 11-12 Juni 2025, dalam event International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono.
Dikutip dari medsos 'Asli Mojokerto', M.Burhanudin tak menyangka, jika motif batik karyanya dipilih mewakili Kota Mojokerto dan Provinsi Jawa Timur dalam pameran ICI 2025.
"Ini suatu kebanggan bagi saya, tak menyangka bisa ikut pameran kaliber nasional di JICC Jakarta," ungkapnya, Rabu, 11 Juni 2025.
Burhanudin bercerita, Batik Sulur Naga Puspa terilhami dari kekagumannya terhadap sosok Wali Kota wanita pertama di Kota Mojokerto, Ning Ita yang berkarakter, berwibawa dan tegas dalam menegakkan sebuah aturan.
Motif batik berdesain tujuh sulur dengan sisik dan kepala naga yang direpresentasikan dalam bentuk bunga ini merupakan simbol kesuksesan Ning Ita dalam memimpin dan merubah wajah Kota Mojokerto menjadi lebih cantik serta berkarakter.
M.Burhanudin yang merupakan lulusan program inkubasi wirausaha Pemerintah Kota Mojokerto periode 2021-2022 mengakui jika sejak dulu dirinya sangat mengidolakan sosok Ning Ita
Pasalnya, dengan Spirit of Majapahit, Ning Ita telah melahirkan program inkubasi wirausaha bagi 8.400 penerima bantuan sosial
"Selain itu, beliau juga gigih berjuang dalam mendapatkan bantuan sarana prasarana Sentra IKM Batik Maja Bharama Wastra yang menjadi tempat bernaung saya bersama 30 pengrajin Batik lainnya," ungkapnya.
Sosok kepemimpinan inilah yang kemudian menginspirasi dirinya dalam menciptakan wastra Batik Surya Naga Puspa yang merupakan simbol Keberanian, Kepemimpinan dan Keberuntungan.
"Saat pandemi covid-19, saya masih ingat betul, kondisi ekonomi sedang sulit-sulitnya. Kala itu, Ning Ita merangkul kami melalui Program 4P yaitu Pelatihan, Pendampingan, Pemberian Bantuan Sarpras serta Pembentukan Koperasi," urainya.
Dari 35 jenis pilihan inkubasi wirausaha, Burhanudin kemudian memilih inkubasi batik sesuai dengan minat dan kemauannya. Dan walhasil, berkat ketekunannya dalam berlatih, akhirnya ia masuk sebagai finalis lomba desain batik. Serta berhak mengikuti inkubasi batik kontemporer warna alam kerjasama Kemenparekraf serta Pemerintah Kota Mojokerto. (*)