KETIK, BATU – Jumlah tenaga medis pendamping jemaah haji Kota Batu tahun 2025 dipastikan berkurang. Penyebabnya karena satu kloter jemaah haji hanya akan didampingi oleh satu dokter dan satu perawat.
“Ini memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang menyediakan satu dokter dan dua perawat untuk setiap kloter,” kata kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Kota Batu Basuki Rachmat, Kamis, 1 Mei 2025.
Menurut Basuki, formasi petugas kloter tahun ini hanya 4 orang. Yakni ketua kloter, pembimbing ibadah, dokter dan satu perawat. Untuk petugas daerah telah ditunjuk Ludi Tanarto, wakil ketua DPRD Kota Batu, dan dr. Wahyu dari Puskesmas Bumiaji.
"Pengurangan ini dilakukan akibat kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat," ungkapnya.
Tidak hanya pengurangan petugas, lanjut Basuki, efesiensi anggaran juga berdampak pada pelaksanaan manasik haji. Pada tahun ini pelaksanaan praktik manasik haji oleh Jemaah Calon Haji (JCH) dilakukan di kantor Koni Kota Batu. Tahun lalu dilaksanakan di Islamic Center Kepanjen, Kabupaten Malang.
“Untuk manasik haji Bukan lagi di Islamic Center Kepanjen seperti tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini kita laksanakan di Halaman Koni Kota Batu, ” jelasnya.
Basuki menyatakan, jumlah JCH Kota Batu saat ini tercatat sebanyak 183 orang. Ditambah jemaah mutasi menjadi sekitar 200 orang. Mereka terdiri atas 130 jemaah reguler, 41 mutasi dari Kabupaten Malang, 10 dari Kota Malang dan 2 dari mutasi antar embarkasi.
“Meskipun dikurangi, petugas yang kami siapkan sudah berpengalaman. Sehingga diharapkan mampu mengawal jemaah secara maksimal,” pungkasnya. (*)