KETIK, SURABAYA – Persebaya Surabaya sukses mencukur Persib Bandung dengan skor 4-1 saat bertanding di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) pada Sabtu (1/3/2025) malam.
Empat gol Persebaya dicetak oleh Marc Klok bunuh diri menit 61, Rizky Dwi Pangestu menit 79, Bruno Moreira menit 82, dan Francisco Rivera menit 90+2.
Persib Bandung berhasil mempekecil ketertinggalan lewat gol semata wayang yang dicetak oleh Ryan Kurnia menit 89.
Hasil pertandingan ini sekaligus mencetak rekor tersendiri bagi Persebaya Surabaya, khususnya di putaran dua kompetisi Liga 1 musim 2024/2025.
Berikut adalah 3 Fakta Laga Persebaya vs Persib
1. Skor Terbesar Persebaya
Semenjak putaran kedua, Persebaya tidak bisa tampil konsisten. Bajul Ijo bahkan sempat mengalami lima kali kekalahan beruntun.
Hasil minor itu membuat posisi Persebaya tergeser dari puncak klasemen sementara, disalip oleh Persib Bandung.
2. Ancaman Pemecatan Paul Munster
Tren minor yang didapatkan Persebaya mulai awal putaran kedua Liga 1 berbuntut ancaman pemecatan kepada Paul Munster.
Manajemen Persebaya, melalui Direktur Operasional Candra Wahyudi beberapa waktu lalu mengultimatum pelatih berkebangsaan Irlandia Utara itu untuk membawa Bajul Ijo meraih kemenangan.
"Manajemen memberikan kesempatan kepada Coach Paul Munster untuk membuktikan pada pertandingan melawan Persib Bandung," kata Candra Wahyudi beberapa waktu lalu.
Ultimatum manajemen ini ternyata sukses dibuktikan Paul Munster dengan kemenangan telak Persebaya 4-1 atas lawannya Persib Bandung.
3. Tribute Bejo Sugiantoro
Laga Persebaya Surabaya vs Persib Bandung di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Sabtu (1/3/2025) terasa sangat emosional.
Bagaimana tidak pihak Persebaya memberikan persembahan bertajuk Tribute Bejo Sugiantoro, sekaligus sebagai bentuk penghormatan bagi salah satu legenda Bajul Ijo.
Dalam acara tersebut, keluarga Bejo Sugiantoro hadir. Rachmat Irianto anak sulung Bejo Sugiantoro tak kuasa menahan air mata saat melihat video ditayangkan di Stadion GBT.
Tak hanya itu, semua pemain, pelatih, dan staf kedua tim memakai pita hitam sebagai wujud rasa bela sungkawa. (*)
