KETIK, SURABAYA – Persebaya harus menelan pil pahit di akhir kompetisi Liga 1 2024/2025. Bajul Ijo harus menerima sanksi berupa denda sebesar Rp 200 juta dari komisi disiplin (Komdis) PSSI karena adanya flare di tribun suporter.
Kejadian ini berlangsung pada saat pertandingan Persebaya vs Bali United di Stadion GBT, Jumat 23 Mei 2025 lalu. Di pertandingan tersebut, Bajul Ijo kalah telak 1-3 dari lawannya.
Setelah Komdis PSSI memberikan denda sebesar Rp 200 juta kepada Persebaya, membuat suporter mereka Bonek bereaksi. Hal ini seperti yang diungkapkan salah satu pentolan Bonek, Husein Ghozali.
Pria yang akrab disapa Cak Cong itu menjelaskan, denda yang diberikan Komdis PSSI ke Persebaya terlalu berlebihan. Ia mencontohkan pada kejadian pelemparan bus Persik usai laga melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan pada 11 Mei 2025 lalu.
Sanksi Komdis PSSI pada kejadian perusakan bus Persik hanya Rp 20 juta dan larangan penonton hadir ke stadion selama Singo Edan bertanding sebagai tuan rumah. "Kenapa tebang pilih?" Kata Cak Cong pada Sabtu 31 Mei 2025.
Namun mengenai denda dari Komdis PSSI untuk Persebaya, ada kemungkinan Bonek melakukan donasi. Mereka bisa urunan untuk menyumbang pembayaran denda.
Cara urunan ini pernah dilakukan Bonek ketika Stadion Gelora Delta Sidoarjo dirusak suporter pada 2022 silam. Saat itu mereka menggelar urunan untuk melakukan perbaikan stadion, seperti mengganti pagar tribun yang rusak dan beberapa sisi stadion lainnya.
Sementara itu dalam unggahan Instagram Persebaya, Komdis PSSI memberikan waktu banding sesuai dengan Pasal 119 Kode Disiplin PSSI.
Pada surat Komdis PSSI yang diberikan ke Persebaya juga tertulis, hukuman bisa lebih berat apabila ada pengulangan pelanggaran.
Selain Persebaya. Komdis PSSI juga memberikan denda kepada Persik sebesar Rp 200 juta dan PSM sebesar Rp 220 juta. Sanksi ini diberikan menjelang kompetisi Liga 1 2024/2025 berakhir. (*)