KETIK, JAKARTA – Perusahaan katering yang mengurusi konsumsi layanan jemaah haji asal Indonesia selama di Tanah Suci harus menggunakan bumbu produk dalam negeri.
“Kementerian Agama sudah memintanya. Semisal, Kemenag minta perusahaan katering gunakan bumbu jadi dari Indonesia,” ujar Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama RI, Muchlis M Hanafi, di Jakarta, Selasa, 29 April 2025.
Dikutip dari laman resmi Kemenag RI, haji.kemenag.go.id, dari 611 ton bumbu yang dibutuhkan, 475 ton sudah dipenuhi dari Indonesia.
“Artinya produk dalam negeri ikut serta dalam perhajian tahun ini dengan angka yang cukup signifikan,”ucapnya.
Demikian juga, kata dia, terkait makanan siap saji yang disiapkan pada rentang 7–15 Zulhijjah 1446 Hijriah. Saat itu, kondisi di Makkah macet sehingga menyulitkan dalam proses distribusi.
Karenanya, disiapkan makanan siap saji agar bisa didistribusikan lebih awal dan makanan tetap bisa dikonsumsi pada waktunya.
“Lauk siap saji ini diproduksi di dalam negeri. Sampai sekarang, perusahaan yang melayani jemaah haji kita sudah mendatangkan 2,4 juta paket makanan siap saji. Ada da rendang, opor dan lain sebagainya,” kata Muchlis.
“Mudah-mudahan dengan itu semua kepuasan jemaah terhadap layanan konsumsi tahun ini semakin meningkat,” tambah dia.
Selain itu, Muchlis juga menjelaskan bahwa Kemenag RI sudah bekerja sama dengan 55 perusahaan katering yang akan menyiapkan 84 kali makan bagi jemaah selama di Makkah, dan 15 kali makan saat puncak haji di Armina.
Kemudian, selama di Madinah, jemaah akan mendapatkan 27 kali makan yang disiapkan oleh 21 perusahaan katering.
“Total yang disiapkan untuk jemaah haji selama di Arab Saudi itu 127 kali makan. Jadi kami harus menyiapkan 25.821.640 boks makanan,” tuturnya.
Sementara itu, total jemaah haji regular yang menunaikan Rukun Islam ke-5 tahun ini sebanyak 203.320 orang.
Pada layanan puncak ibadah haji, yakni 8-13 Zulhijjah 1446 H, Kemenag telah menyiapkan sebaik mungkin dan untuk kali pertama bekerja sama dengan delapan perusahaan dalam menyiapkan layanan bagi seluruh jemaah asal Indonesia.
“Delapan perusahaan itu yang akan melayani jemaah haji kita mulai dari kedatangan sampai kepulangan, termasuk di masa puncak di Arafah-Muzdalifah-Mina,” kata dia. (*)