KETIK, JEMBER – Puluhan massa yang tergabung dalam Serikat Buruh Muda Bersatu (SBMB) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) di Jalan Kartini, Kabupaten Jember, Rabu (6/9/2023).
Aksi demonstrasi ini merupakan rentetan dari aksi-aksi sebelumnya termasuk audiensi yang dilakukan di DPRD Jember terkait kontrak kerja di PT Wijaya Cahaya Timber (WCT) yang dinilai cacat hukum.
Para buruh kembali melakukan aksi karena hingga saat ini belum ada titik temu. Mereka menagih delapan poin hasil rapat dengar pendapat terakhir bersama DPRD, Disnaker, PT WCT, dan Polres Jember.
Salah satu tuntutan tersebut adalah perjanjian kontrak kerja sejumlah buruh yang tidak diperpanjang. Termasuk PKWT dapat dialihkan menjadi PKWTT sesuai kontrak awal buruh dan PT WCT.
"Saat mediasi perjanjian kerja dari PT WCT itu semua batal demi hukum. Faktanya semua perjanjian PKWT dan dibacakan disnaker itu batal secara hukum dan harusnya PKWTT," ungkap Dwi Agus, koordinator lapangan aksi demo SBMB.
Menurutnya, sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari Disnaker terhadap PT WCT mengenai 8 poin hasil mediasi. "Dari mediasi kemarin itu tidak ada ketegasan oleh Disnaker, justru ikut mengiyakan kemitraan," lanjut Dwi.
Sementara, Kepala Disnaker Kabupaten Jember Suprihandoko mengatakan, pihaknya bersama anggota Komisi D tengah mengupayakan untuk meninjau ulang perusahaan terkait. Namun, pihak PT WCT belum merespon konfirmasi yang sedang diupayakan Disnaker.
"Sedang mengupayakan dan mencoba sounding ke perusahaan, ini sedang dalam proses," ungkap Suprihandoko di hadapan para pendemo.
Sementara legislator Komisi D DPRD Jember, Ardi Pujo Prabowo yang ikut menemui pendemo mengaku akan mendatangi langsung ke perusahaan untuk meminta klarifikasi.
"Kami mengambil sikap untuk datang langsung ke PT WCT, akan menjemput bola mendatangi perusahaan untuk mengklarifikasi mencari solusi yang terbaik," terangnya.
Di sisi lain,para buruh menegaskan tidak akan membubarkan aksi sampai mendapat jawaban konkret dari Disnaker. Hingga berita ini ditulis, puluhan massa masih duduk di depan kantor Disnaker.(*)