KETIK, JAKARTA – Per Februari 2025, Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) pemerintah mengalami penurunan. Pada Februari 2025 ULN Indonesia berada di angka USD427,2, sedangkan Januari 2025 lalu ULN Indonesia masih berkisar USD427,9.
Dikutip dari laman Bank Indonesia, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso mengatakan penurunan ULN Indonesia beradal dari perlambatan pertumbuhan ULN sektor publik dan kontraksi pertumbuhan ULN sektor swasta.
"Secara tahunan, ULN Indonesia tumbuh 4,7% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan 5,3% pada Januari 2025," kata Ramdan, Kamis 17 April 2025.
Dirinya menambahkan penurunan ULN Indonesia pada Februari 2025 juga dipengaruhi oleh faktor penguatan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk Rupiah.
Saat ini posisi ULN pemerintah tercatat sebesar USD204,7 miliar, turun dibandingkan dengan posisi pada Januari 2025 yang tercatat sebesar USD204,8 miliar.
"Secara tahunan, ULN pemerintah tumbuh 5,1% (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada Januari 2025 sebesar 5,3% (yoy), tambahnya.
Posisi ULN Indonesia juga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah di tengah ketidakstabilan ekonomi dunia. Dimana pemerintah memutuskan untuk memindahkan penempatan dana investor non residen ke dari Surat Berharga Negara (SBN) domestik ke instrumen investasi lain.
Sebagai salah satu instrumen pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk mendukung belanja pemerintah dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. (*)