KETIK, SURABAYA – Sejak menjabat sebagai putra mahkota dan memimpin Arab Saudi secara de facto mulai 2017, Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) dikenal sebagai pemimpin yang menerapkan kebijakan lebih moderat terutama mengenai hak perempuan.
Banyak hal yang berubah mengenai keterlibatan perempuan di negara kaya minyak tersebut. Yang terbaru adalah perekrutan 250 perempuan Arab Saudi sebagai pasukan militer nagara tersebut.
Ratusan perempuan itu dinyatakan lulus pelatihan dengan spesialisasi keamanan diplomatik dan keamanan Haji-Umrah oleh institusi pelatihan perempuan.
Kantor berita pemerintah Saudi, SPA, melaporkan ratusan perempuan itu merupakan gelombang keempat yang lulus pelatihan dari institusi tersebut. Setelah kelulusan, ratusan perempuan itu akan menjadi bagian dari pasukan khusus angkatan bersenjata Saudi.
Perayaan kelulusan ini digelar oleh Menteri Dalam Negeri Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Saud, dan dihadiri oleh Direktur Keamanan Publik, Letnan Jenderal Muhammad biN Abdullah Al-Bassami.
Dengan melihat fenomena ini perempuan Saudi dapat bergabung dengan angkatan senjata seperti angkatan darat, angkatan laut, maupun angkatan udara. Selain itu mereka jika memenuhi kualifikasi juga diberi kesempatan untuk menjabat sebagai kopral hingga sersan.(*)