Atasi Kekeringan, Gubernur Khofifah Imbau Penggunaan Sumur Bor

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Moana

31 Juli 2023 06:45 31 Jul 2023 06:45

Thumbnail Atasi Kekeringan, Gubernur Khofifah Imbau Penggunaan Sumur Bor Watermark Ketik
Gubernur Khofifah saat ditemui di Gedung Grahadi. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Mengantisipasi bencana kekeringan yang diakibatkan oleh fenomena El Nino, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur mengimbau penggunaan sumur bor di sawah untuk kawasan penghasil padi utama di Jatim. Seperti Lamongan, Ngawi, serta Bojonegoro.

Tindakan ini sebagai antisipasi jika penggunaan aliran air sungai atau sumber air lainnya tidak memungkinkan.

Selain itu Gubernur Khofifah meminta kepada kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas PU Sumber Daya Air, Dinas ESDM untuk saling berkoordinasi dan melakukan mitigasi untuk antisipasi El Nino.

"Oleh itu antisipasi ini saya minta dikoordinasikan oleh asisten untuk bisa memetakan daerah mana yang membutuhkan tambahan dukungan irigasi," jelas Khofifah, Senin (31/7/2023).

Bencana kekeringan ini menjadi perhatian besar Pemprov Jatim yang dikenal sebagai lumbung padi nasional.

Foto Gubernur Khofifah saat melakukan penanaman pohon. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)Gubernur Khofifah saat melakukan penanaman pohon. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)

Karena, banyak provinsi di Indonesia yang bergantung terhadap produksi padi Jawa Timur untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka. Target Produksi Padi di Jawa Timur sampai akhir tahun 2023 adalah sebesar 10.612.185 ton.

"Produksi padi kita ini selain untuk konsumsi sendiri juga untuk 20 provinsi lain di Indonesia timur selain Sulsel. Oleh sebab itu penting bagi kita menjaga produksi padi tetap stabil," terangnya.

Sementara itu Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Jawa Timur telah menyiapkan sejumlah langkah mengantisipasi bencana kekeringan yang diprediksi akan terjadi pada bulan September mendatang.

Salah satunya dengan budidaya tanaman sesuai iklim dan juga varietas benih tahan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan toleran kekeringan.

"Selain kami juga melakukan koordinasi dengan instansi terkait, terutama untuk sistem pengairan, perbaikan drainase, optimalisasi infrastruktur, penyiapan pompa, panen air, penerapan teknologi hemat air," ucap Kepala DPKP Provinsi Jawa Timur Dydik Rudy Prasetyo di Surabaya.

Untuk mengoptimalkan Brigade Perlindungan Tanaman (OPT/DPI), pihak DPKP menghimbau kewaspadaan terhadap Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan mendekatkan sarana pengendalian OPT hayati atau kimiawi ke wilayah endemis OPT.

"Kami juga melakukan pemantauan intensif, peringatan dini dan inventarisasi lahan terkena kekeringan melalui Monitoring dan pelaporan perkembangan luas serangan OPT/DPI," pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

El Nino Bencana kekeringan saluran irigasi sumur bor Produksi Padi Gubernur Khofifah Jawa timur