KETIK, SURABAYA – Polda Jatim menetapkan tiga tersangka atas kasus penganiayaan beringas di Sampang yang menewaskan Jimmy Sugito Putra yang merupakan salah satu saksi Paslon Cabup Sampang Jimad Sakteh di Pilkada 2024.
Tiga tersangka tersebut berinisial FS, AR, dan MS. Mereka telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan penyerangan hingga mengakibatkan korban tewas.
"Sudah kita tetapkan tersangka tiga orang. Dan ketiganya sudah dilakukan penahanan di Polda Jatim," ujar Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman, Kamis, 21 November 2024.
Berdasarkan penyelidikan kepolisian, ketiga tersangka memiliki peran yang berbeda. Tersangka FS membantu tersangka AR dengan cara membacok memakai celurit miliknya sebanyak dua kali ke arah korban.
Sedangkan tersangka AR merupakan orang pertama menyerang dan berkelahi dengan korban. AR juga yang membacok kepala korban. Sedangkan untuk tersangka MS diketahui turut membantu penganiayaan tersebut.
"Terkait dengan kasus ini, ketiga tersangka pun dijerat dengan pasal yang sama yakni pasal 170 ayat (2) ke-3e KUHP tentang barang siapa yang dimuka umum bersama-sama melakukan kekerasan yang menyebabkan matinya orang dengan ancaman pidana paling lama 12 tahun penjara," kata Farman.
Selain menangkap tersangka, Farman mengatakan, dari ketiga tersangka ini penyidik telah menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya tiga buah celurit, sandal, baju, kaos, beberapa sarung, dan hasil visum et repertum dari RSUD Sampang.
Kejadian ini terjadi pada Minggu, 17 November 2024. Dari video yang diterima ketik.co.id, insiden juga disertai dengan pesan suara dengan durasi 3 menit 44 detik. Dalam suara seorang pria tersebut menjelaskan kronologi penganiayaan.
Kejadian itu bermula saat Calon Bupati Sampang, H Slamet Junaidi silaturahmi ke salah satu kiai di Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang. Usai pertemuan, rombongan kemudian akan pulang. Namun, dihadang oleh sejumlah orang menenteng celurit.
"Ada mobil kijang yang diparkir di tengah jalan, rombongan H Idi kemudian ambil jalur lain. Rombongan kemudian bisa pulang," mengutip isi pesan suara tersebut.
Selanjutnya, kelompok tak dikenal masuk ke lokasi yang dikunjungi Slamet Junaidi. Sejumlah orang itu sempat cekcok mulut, hingga kemudian terjadi penganiayaan.
"Korbannya ini orang Pamekasan yang berkeluarga ke Sampang," lanjut dalam pesan suara tersebut. (*)