Bangun Karakter, Tim Doktor Mengabdi UB Susun Dongeng Anak Nirkekerasan

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Marno

4 Juli 2023 04:09 4 Jul 2023 04:09

Thumbnail Bangun Karakter, Tim Doktor Mengabdi UB Susun Dongeng Anak Nirkekerasan Watermark Ketik
Pelaksanaan FGD Pemetaan Turats dan Workshop Penyusunan Dongeng Anak Nirkekerasan Berbasis Turats (Foto: Prof. Dr. Moh. Fadli, Ketua Tim Doktor Mengabdi UB)

KETIK, MALANG – Upaya membangun karakter bangsa melalui dongeng anak tengah dikembangkan oleh Tim Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya (UB). Tim yang diketuai oleh Prof. Dr. Moh. Fadli, S.H., M.Hum. tersebut menyusun dongeng Islami nirkekerasan berbasis turats.

Pihaknya menggandeng Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) dan Lembaga Bahtsul Masail (LBM) NU Kota Malang untuk menggelar FGD Pemetaan Turats dan Workshop Penyusunan Dongeng Anak Nirkekerasan Berbasis Turats. 

"Membangun karakter bisa dilakukan melalui dunia seni, salah satunya cerita atau dongen. Alasan suatu bangsa menjadi hebat, ya karena dalam tradisi bangsa itu ada tradisi bercerita, yaitu mendongeng,” ujar Prof. Fadli usai kegiatan di Pondok Pesantren Al Hikam, Senin (3/7/2023).

Dasar dari kegiatan tersebut rupanya berasal dari guru Prof. Fadli, yakni KH. Achmad Shiddiq. Gurunya sempat berujar bahwa di akhir peradaban kelak, yang dibutuhkan manusia ialah cendikiawan yang ulama dan ulama yang cendikiawan.

"Kegiatan ini juga jadi upaya menumbuhkan generasi tersebut. Ulama yang cendikiawan dan cendikiawan yang ulama. Melalui cerita ulama terdahulu, teladan nabi dan sahabat, atau cerita nabi yang tentunya mudah dipahami oleh anak," ungkap Prof. Fadli yang juga menjabat sebagai Ketua Pusat Studi Peradaban UB.

Sementara itu, KH. Drs. Moh. Nafi' selaku Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al Hikam menyambut baik program Tim Doktor Mengabdi UB ini. Ia mengisahkan bahwa mendiang KH Hasyim Muzadi, Ketua Umum PB NU 2000-2010 sempat menangisi anak-anak yang kini telah lama tak mendapatkan tarbiyah ma’rifatillah.

Hal serupa disampaikan oleh Ketua LBM NU, Ustadz Abdul Qodir Mursyid. Menurutnya banyak kisah nabi yang dapat diceritakan kembali kepada anak-anak yang nirkekerasan. Seperti kisah tentang nyamuk yang seharusnya tidak dibunuh, alasan ayam berkokok di pagi hari, alasan mengapa Nabi Nuh bernama Nuh, hingga kisah sahabat Nabi Sulaiman yang jahil.

“Kisah-kisah tadi tidak populer pada anak-anak kita. Padahal kisah-kisah tadi diceritakan dalam hadits yang sahih atau kitab-kitab yang mu’tabar. Kami sangat bangga dan bahagia ketika dongeng ditulis berbasis turats,” ujarnya.

Perlu ditekankan bahwa haru selektif dalam memilih kitab untuk dijadikan sebagai rujukan. Mengingat kitab-kitab yang menjadi referensi tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan. (*)

Tombol Google News

Tags:

Dongeng Islam Karakter Bangsa Turats Tim Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya Kota Malang