Banjir Masih Rendam 4 Kecamatan, BNPB Salurkan Bantuan ke Pemkab Karawang

Jurnalis: Wandi Ruswannur
Editor: M. Rifat

10 Januari 2024 02:06 10 Jan 2024 02:06

Thumbnail Banjir Masih Rendam 4 Kecamatan, BNPB Salurkan Bantuan ke Pemkab Karawang Watermark Ketik
BNPB salurkan bantuan bagi Pemkab Karawang (9/1/2024). (Foto: dokumen BNPB)

KETIK, KARAWANG – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Kedeputian Bidang Penanganan Darurat memberikan bantuan berupa Dana Siap Pakai (DSP) kepada Pemerintah Kabupaten Karawang.

Penyerahan DSP senilai Rp250 juta secara simbolis diberikan langsung oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan, S.I.P., kepada Plt. Bupati Karawang Aep Syapuloh, yang sekaligus melakukan peninjauan ke lokasi bersama.

Di kesempatan yang sama, sejumlah logistik dan peralatan juga diberikan seperti perahu katamaran, tenda pengungsi, sembako, hygiene kit, selimut, matras, dan pompa air.

"Hal ini dilakukan dalam rangka percepatan penanganan darurat banjir menyusul bencana banjir yang melanda wilayah tersebut selama hampir sepekan terakhir," kata Fajar Setyawan, Rabu (10/01/2024).

Pada kesempatan tersebut, Fajar mengapresiasi langkah penanganan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Karawang dalam meminimalisir dampak bencana banjir yang terjadi hingga menangani para pengungsi.

"Sehingga ke depannya, kami dari BNPB memberikan penguatan dari apa yang dibutuhkan oleh pemerintah daerah," ujarnya Fajar menuturkan dengan jelas dan lugas.

Dirinya menyebut, bahwa hingga saat ini, banjir sendiri masih merendam 4 kecamatan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Akibatnya, sebanyak 2.298 jiwa dari 778 kepala keluarga terdampak karena permukimannya terendam banjir yang disebabkan oleh meluapnya air dari aliran sungai Cibeet.

"Selain merendam pemukiman warga, banjir tersebut juga merendam 7 unit fasilitas ibadah dan 3 unit fasilitas pendidikan dengan ketinggian muka air mulai dari 30 cm hingga 130 cm," tambahnya.

Senada, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang Fery menerangkan, banjir yang terjadi di Kabupaten Karawang diawali karena hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak 1 Januari 2024, baik di Karawang maupun di wilayah hulu seperti Bandung dan Purwakarta serta Cianjur dan Bogor.

"Hal tersebut kemudian menyebabkan meluapnya air di aliran sungai Cibeet, Citarum, dan Cidawolong hingga merendam permukiman warga di 5 desa dari 4 kecamatan," terang Fery.

Fery juga menyatakan, bahwa eskalasi banjir bisa terus bertambah dikarenakan sejumlah faktor mulai dari faktor cuaca dan faktor topografi di wilayah Karawang khususnya daerah aliran sungai yang lebih rendah dan cenderung melengkung.

"Bencana banjir akibat luapan air sungai ini kita akui peristiwa yang kerap kali terulang setiap tahun. Untuk itu, perlunya langkah teknis yang tepat dalam mencari solusi dari permasalahan tersebut," bebernya.

"Jadi karena selain kiriman dari hulu, kalau Citarum itu dari Bandung dan Purwakarta tapi kalau sungai Cibeet itu di Cianjur dan Bogor tetapi juga karena kondisi daerahnya yang mencekung yang membuat potensi banjir itu makin besar dengan terjadinya back water," ungkap Fery.

Fery menjelaskan, pihaknya bersama Bupati dan Kepala BBWS (Badan Besar Wilayah Sungai) Citarum, dan Kedeputian Bidang Kedaruratan BNPB akan menggelar rapat koordinasi esok hari guna mencari solusi menangani banjir tersebut dari sisi teknis.

Sebagai informasi, penanganan pengungsi juga sudah dilakukan oleh BPBD dengan mendirikan pengungsian yang terletak di tiga lokasi, yakni Aula Desa Karangligar, gedung sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Kantor Dusun Kampek lengkap dengan dapur umum dan pos pelayanan kesehatan.(*)

Tombol Google News

Tags:

Bnpb Pemkab Karawang banjir bantuan