Banjir Genangi Inti Kota Rantauprapat, Tempat Ibadah hingga Gedung Sekolah Terendam

Jurnalis: Joko Gunawan
Editor: Mustopa

13 September 2024 14:07 13 Sep 2024 14:07

Thumbnail Banjir Genangi Inti Kota Rantauprapat, Tempat Ibadah hingga Gedung Sekolah Terendam Watermark Ketik
Sebuah kendaraan melintas di genangan banjir di jalan Gatot Subroto Rantauprapat. (Foto: Joko/Ketik.co.id)

KETIK, LABUHAN BATU – Hujan deras sejak pukul 18.30 WIB hingga menjelang pukul 21.00 WIB pada Kamis, 12 September 2024, mengakibatkan sejumlah wilayah di inti kota Rantauprapat, Labuhanbatu, Sumut kebanjiran.

Selain rumah warga, gedung sekolah, fasilitas umum juga rumah ibadah khususnya di sekitaran Jalan Urip Sumoharjo menuju simpang enam Rantauprapat, digenangi air hingga ketinggian 80 centimeter.

Pantauan Ketik.co.id, Kamis, 12 September 2024 malam, ruas jalan utama di inti kota seperti gang Surau, jalan Abdurrahman, jalan Gatot Subroto, jalan Ahmad Dahlan, jalan Durian, jalan Imam Bonjol dan sekitarnya, tergenang air hingga ketinggian mencapai 50 centimeter.

Untuk di sejumlah jalan wilayah terbilang rendah, air disebabkan derasnya hujan, menyebabkan sejumlah rumah warga tergenang hingga kebagian dalam ruangan.

Halaman dalam Yayasan PPR Jalan Urip Sumoharjo dan musala At-Taqwa Jalan Abdurrahman digenangi air bercampur sampah. Parahnya, kediaman milik Upik (66) di jalan Abdurrahman, ketinggian air mencapai 1 meter.

Menurut sejumlah warga yang ditemui di lokasi, banjir kerap melanda wilayah itu jika musim penghujan dan telah terjadi berpuluh tahun lamanya dan hingga kini semakin parah.

Menurut pengakuan Upik, kondisi itu telah berulangkali disampaikan kepada pemerintah setempat maupun anggota DPRD. Namun, belum terlihat adanya perubahan hingga kini.

Hal senada diutarakan Ahong (54) warga Jalan Surau, Lingkungan Sudirman. Walau rumahnya telah dilakukan penimbunan agar tinggi, tetapi air tetap menerobos ke dalam rumahnya 

"Padahal sudah saya tinggikan hampir 40 centimeter, tapi air tetap masuk juga. Kami heran, kenapa kondisi ini belum juga dapat diatasi," ujarnya.

Keluhan yang sama disampaikan Robet (56) warga Jalan Ahmad Dahlan. Jika jalanan digenangi air, maka dipastikan bagian dalam kediamannya pun menjadi korban ketika kendaraan melintas dan airnya meluap ke rumahnya.

Foto Tommy (kaos merah) anggota legislatif Labuhanbatu terpilih meninjau banjir antara jalan Gatot Subroto - Ahmad Dahlan, Rantauprapat. (Foto: Joko/Ketik.co.id)Tommy (kaos merah) anggota legislatif Labuhanbatu terpilih meninjau banjir antara jalan Gatot Subroto - Ahmad Dahlan, Rantauprapat. (Foto: Joko/Ketik.co.id)

Salah seorang anggota legislatif Labuhanbatu terpilih Pemilu 2024, Tommy yang ditemui di lokasi juga menjelaskan bahwa keluhan itu sudah berlangsung lama. Dia sendiri sengaja meninjau lokasi setelah adanya beberapa masyarakat menghubunginya.

"Saya ditelepon, makanya ini melihat langsung sejauh mana situasinya," sebutnya.

Hasil pengamatan dan bincang-bincang dengan warga di sejumlah lokasi, genangan air disebabkan drainase yang ada tidak mampu menampung debit air akibat hujan deras.

"Maka, diperlukan langkah cepat dan tepat agar keluhan dan keresahan masyarakat teratasi. Intinya, perbaikan atau konsep drainase harus mampu menampung air dan mempunyai jalur pembuangan maksimal," terangnya saat di Jalan Gatot Subroto.

Kondisi miris juga dilihatnya saat meninjau Jalan Abdurrahman. Di sana, rumah seorang warga Upik (66) digenangi air hingga ke bagian dapur. Tidak tanggung-tanggung, ketinggian mencapai 1 meter.

Di dalam kediaman bagian ruangan belakang rumah Upik, Tommy melihat sejumlah barang-barang mengambang. "Saya melihatnya langsung, kasihan warga. Barang-barangnya berserakan tergenang," paparnya.

Menurut putra dari DR (HC) Sujian/Acan anggota DPRD Sumut periode 2014-2019 itu, diperkirakan ratusan rumah warga tergenang, selain itu fasilitas umum, tempat ibadah dan rumah sekolah di sekitaran kota Rantauprapat, juga kebanjiran.

Perhatian serius sebaiknya segera dilakukan agar banjir yang dirasakan berpuluh tahun lamanya oleh masyarakat khususnya jika musim penghujan, segera teratasi.

"Banyak warga dibeda jalan yang saya temui tadi, semuanya mengaku sudah ampun dengan banjir ini. Selain berdampak rusaknya perabotan, juga kita khawatir barang elektronik," sebut Tommy.

Diakuinya, kondisi banjir memang juga terjadi disejumlah wilayah mana pun. Namun, untuk di Kabupaten Labuhanbatu uniknya malah menerjang inti kota. 

"Hal inilah yang harus menjadi perhatian serius pemerintah, soalnya di tengah kota, terlebih sudah puluhan tahun setiap hujan pasti banjir," papar Tommy lagi.(*)

Tombol Google News

Tags:

banjir Hujan deras Inti kota Rantauprapat Labuhanbatu Sumut Tommy Legislatif terpilih Puluhan tahun Akibat hujan deras Ahmad Dahlan Gatot Subroto