KETIK, TUBAN – Mengawali tahun 2025, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tuban menyelenggarakan Konferensi ke IV di gedung pertemuan ruang publik Abirama pada Kamis 2 Januari 2025.
Acara tiga tahunan ini diikuti pengurus dan anggota PWI Tuban untuk memilih calon ketua yang akan memimpin pada periode 2025 - 2028. Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua PWI Jatim, Lutfil Hakim yang didampingi Wakil Ketua PWI Jatim bidang organisasi, Mahmud Suhermono.
Terdapat sejumlah persyaratan bagi kandidat yang akan maju. Diantaranya, calon ketua minimal harus sudah 1 tahun menjadi anggota biasa. Selain itu, calon ketua juga harus berjenjang mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) tingkat madya.
"Sehingga konferensi pemilihan ketua dilakukan lewat tahapan-tahapan pencalonan dan persyaratan pemberkasan dokumen," ungkap Mahmud Suhermono saat memimpin rapat.
Dalam konferensi pemilihan ketua di tingkat Kabupaten/kota, anggota yang memiliki hak pilih adalah mereka anggota biasa yang telah ikut UKW tingkat Muda.
"Jadi di PWI Tuban ada 18 wartawan tingkat UKW muda yang mempunyai hak pilih dan wartawan UKW tingkat Madya hanya ada satu pendaftar," beber Mahmud sapaan pendek Mahmud Suhermono
Foto bersama selesai konferensi PWI Tuban (2 Januari 2024) (Foto: Ahmad Istihar/Ketik.co.id)
Setelah diumumkan melalui konferensi yang dipimpin oleh Mahmud Suhermono ditetapkan nama Suwandi menjadi ketua PWI Tuban Periode 2025-2028.
"Kami harap PWI Tuban tetap solid, terus jalin komunikasi agar ke depan PWI sebagai persatuan rumah besar kita, lebih profesional dan produktif," ucap Suwandi.
Masih dalam acara konferensi, Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim mengingatkan kepada kepengurusan yang terpilih periode 2025-2028, untuk meningkatkan kolaborasi dengan stakeholder terkait.
Ia juga menyinggung soal distorsi informasi pada era digitalisasi yang semakin kuat arusnya. Ia meminta kepenggurusan PWI Tuban, untuk memperkuat sinergi dan keberadaan PWI juga memberikan masukan, kritikan terhadap stakeholder maupun kepada masyarakat.
"Harapan kami, PWI terus memberikan edukasi atau literasi kepada khalayak umum, pers yang tergabung di PWI harus menjadi prioner dan menjadi referensi informasi bagi khalayak," harap Lutfil. (*)