KETIK, SURABAYA – Memberikan edukasi tentang kebencanaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur gelar Survival Camp bagi pegiat para jurnalis.
Acara yang digelar untuk memberikan sosialisasi penanggulangan bencana itu diberi tajuk Jurnalis Tangguh Bencana di Pasuruan.
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto menilai peran media atau jurnalis sangat penting dalam penanggulangan bencana. Dia berharap kolaborasi telah terjalin semakin baik.
Dalam acara ini, ia pun menyampaikan apresiasi kepada segenap jurnalis yang tergabung dalam Pokja Grahadi dan Pokja Indrapura atas kolaborasi itu.
"Dengan jalinan yang baik ini, kami berharap edukasi atau informasi tentang kebencanaan kepada masyarakat," ucap Gatot, Sabtu, 5 Oktober 2024.
Gatot berharap para wartawan yang tergabung dalam Disaster Jurnalism Community ini bisa terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat sebagai upaya peningkatan kapasitas dan pengurangan risiko bencana.
Salah satunya, dengan menyosialisasikan isu megathrust yang viral beberapa waktu ini.
"Kami tegaskan lagi, bahwa megathrust itu adalah potensi, bukan prediksi. Jadi kita tidak bisa mengetahui kapan ancaman itu bisa terjadi," tegasnya.
Sementara itu, Sosiolog Unair Prof Hotman Siahaan menjelaskan peran media dalam penanggulangan bencana itu harus ditekankan pada sosialisasi untuk peningkatan kapasitas masyarakat.
"Karena jika kapasitas masyarakat meningkat, maka kerentanan akan turun dan akan mampu mengurangi risiko bencana," ucapnya.
Dalam kegiatan ini juga dihadirkan Tim SRPB Jatim yang menyampaikan materi tentang survival atau cara bertahan hidup di saat terjadinya bencana.
Sementara, Ketua Pokja Wartawan Grahadi Fatimatus Zahro dan Ketua Pokja Wartawan Indrapura Riko Abdiono, mengaku sangat senang dan mengapresiasi dengan pelatihan yang difasilitasi BPBD Jatim ini.
Bagi mereka, selain forum camping ini bisa merekatkan hubungan antar-anggota pokja, kegiatan ini juga banyak memberi pengetahuan kebencanaan para wartawan. "Semoga ini bisa terus dilakukan setiap tahun," ucap Kapokja Grahadi Fatimatus Zahro. (*)