Fani Nurul Fadilah, Finalis Duta Kesehatan Jabar 2023 Dorong Angka Penurunan Stunting

Jurnalis: Wandi Ruswannur
Editor: M. Rifat

10 November 2023 15:05 10 Nov 2023 15:05

Thumbnail Fani Nurul Fadilah, Finalis Duta Kesehatan Jabar 2023 Dorong Angka Penurunan Stunting Watermark Ketik
Fani Nurul Fadilah, Finalis Duta Kesehatan Jabar 2023 (Foto: Dokumen pribadi)

KETIK, BOGOR – Finalis Duta Kesehatan Jabar 2023 Fani Nurul Fadillah, akrab dengan panggilan Fani, mahasiswi Institut Pertanian Bogor jurusan Ilmu Keluarga dan Konsumen mengungkapkan cara penurunan stunting melalui pemberian ASI.

Pemilik akun media sosial Instagram @aizaniaaf_ mengatakan hingga kini Jawa Barat sebagai provinsi di Indonesia terus mengalami kenaikan jumlah penduduk terbanyak di tanah air setiap harinya.

"Ini menyebabkan Jawa Barat memiliki potensi lebih besar terkait masalah kesehatan. Terutama Kabupaten bogor sebagai penyumbang angka kematian Ibu dan bayi tertinggi di Jawa Barat dengan angka stunting yang masih tinggi," kata Fani kepada media online nasional Ketik.co.id melalui pesan singkat Whatsapp, Jumat (10/11/2023).

Maka dari itu, putri dari pasangan Bapak Ismail Arif dan Ibu Nunung Nurjanah menyampaikan program ASIK dalam mengajak khususnya para Ibu untuk memberikan Asi ekslusif pada bayinya hingga usia 6 bulan.

"Kemudian mulai dari 6 bulan baru boleh memberikan MP-Asi untuk bayi dengan kombinasi sayur, buah, daging, hati, dan makanan tinggi sumber protein, dan idealnya melanjutkan pemberian ASI hingga usia 2 tahun," tuturnya.

Foto Fani Nurul Fadilah, Finalis Duta Kesehatan Jabar 2023 bersama Ibu-Ibu Posyandu (Foto: dokumen pribadi)Fani Nurul Fadilah, Finalis Duta Kesehatan Jabar 2023 bersama Ibu-Ibu Posyandu (Foto: dokumen pribadi)

Ia menyebut, kenapa harus asi ekslusif? Bukan memakai susu formula. Berikut alasannya:

1. ASI menyediakan zat gizi dengan komposisi, jumlah, daya cerna, dan daya serap yang baik bagi bayi dengan karbohidrat (laktosa dan oligosakarida) yang lebih tinggi untuk meningkatkan kesehatan pencernaan bayi.

2. ASI mengandung protein antimikroba lebih tinggi untuk perkembangan imun bayi dibandingkan susu formula.

3. Komposisi ASI menyesuaikan dengan perkembangan bayi. Tidak seperti susu formula yang memiliki komposisi zat gizi yang konstan, komposisi gizi pada ASI berubah menyesuaikan kebutuhan dan perkembangan bayi. 

Masih kata Fani, dengan berbagai keunggulan di atas, selayaknya seorang Ibu mengusahakan pemberian ASI ekslusif untuk bayinya. Tetapi masih boleh menggunakan susu formula jika dalam keadaan atau anjuran tertentu. 

"Penting juga untuk melakukan pijat Oksitosin oleh suami karena akan meningkatkan hormon kebahagiaan. Rasa bahagia dan pikiran positif yang akan mengoptimalkan kerja hormon oksitosin sehingga ASI akan lancar keluar," bebernya.

Kemudian Fani menambahkan, nah gimana sih biar ASI berkualitas? Tentu Ibu harus makan makanan yang bergizi juga, seperti sayur hijau, telur, kurma, ubi jalar, daging tanpa lemak, alpukat, susu dan yoghurt.

"Yuk berikan ASI eksklusif yang berkualitas agar si kecil sehat dan menurunkan risiko stunting. Karena Anak yang sehat dan cerdas lahir dari Ibu yang berkualitas," tandasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Fani Nurul Fadilah Finalis Duta Kesehatan Jabar 2023 Stunting