Gelar IYPS di Malang, Apoteker Muda Tekankan Pelayanan Inklusif bagi Pasien

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Gumilang

24 November 2023 12:55 24 Nov 2023 12:55

Thumbnail Gelar IYPS di Malang, Apoteker Muda Tekankan Pelayanan Inklusif bagi Pasien Watermark Ketik
Pelaksanaan IYPS yang digelar oleh para apoteker muda Indonesia di Kota Malang. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Indonesian Young Pharmacists Summit (IYPS) kembali digelar untuk kelima kalinya pada tahun ini di Kota Malang, Jumat, (24/11/2023). Acara yang diinisiasi oleh Indonesian Young Pharmacists Group (IYPG) mengangkat tema besar mengenai inklusifitas.

Bayu Anggriawan selaku Presiden IYPG menjelaskan acara tahunan tersebut sekaligus sebagai wadah membranding dan menjalin komunikasi antar pengurus dan anggota apoteker muda di seluruh Indonesia.

"Mungkin titik berat yang jarang diangkat oleh organisasi kita adalah bagaimana kita bisa menjadi basis yang inklusif. Tidak hanya apresiasi keberagaman, tapi bagaimana kita mengimplementasikan dalam proses pelayanan kefarmasian," ujar Bayu.

Hal tersebut juga sejalan dengan tiga pilar yang selalu dijunjung oleh para apoteker muda yakni 'technology, inclusivity, and sustainable in pharmacy practice.' Terlebih saat ini banyak apoteker muda yang mencoba membangun start up dan bisnis mereka sendiri.

"Kita masih learning by doing terutama di bidang IT itu banyak start up muncul dari apoteker muda. Banyak apoteker muda yang terinspirasi untuk membuat bisnis mereka sendiri," tambahnya.

Dalam IYPS kali ini dilengkapi dengan pengabdian masyarakat kepada difabel netra binaan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur. Setiap peserta akan dibagi menjadi beberapa kelompok yang diisi oleh satu difabel netra. Dalam kelompok tersebut, akan terjalin sebuah interaksi untuk memahami keinginan dan kebutuhan difabel netra dalam pelayanan kesehatan.

"Kita ingin menyasar komunitas rentan seperti teman-teman difabel. Sehingga kita bisa memberikan bakti sosial dan mereka bisa mengenal profesi kita sebagai apoteker seperti apa. Kita ingin tahu apa yang mereka dapatkan selama berobat di apotek, pelayanan kesehatan di puskesmas, dan apa saja yang mereka inginkan supaya merasa nyaman," jelasnya.


Sementara itu, Anantya Wulandari Dari UPT Rehabilitasi Bina Netra Malang, Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Timur menjelaskan salah satu Puskesmas di Kota Malang telah memenuhi kualitas.

Foto Pelaksanaan pengabdian masyarakat kepada difabel netra selama IYPS. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)Pelaksanaan pengabdian masyarakat kepada difabel netra selama IYPS. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

Yakni pelayanan terhadap difabel yakni di Puskesmas Janti. Di sana terdapat inovasi Braille E Ticket and Extraordinary Access for Visual Disabilities (Brexit) yang memudahkan difabel netra dalam berobat.

"Di Puskesmas Janti sudah disiapkan guiding block. Kalau ada yang tidak bisa mengantar, mereka bisa datang sendiri dan tahu mana tempat untuk mendaftar, ke dokter dan mendapatkan resep. Brexit juga memfasilitasi penulisan etiket obat dengan huruf braille," terang Anantya.

Menurutnya dalam membangun inklusifitas, masyarakat harus diberikan edukasi untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi difabel.

"Literasi disabilitas harus ditingkatkan, kita harus saling menguatkan sehingga tercipta lingkungan yang nyaman. Penguatan tidak hanya di panti, namun juga di masyarakat karena para difabel juga akan membaur di lingkungan masyarakat," tuturnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Indonesian Youth Pharmacists Summit Indonesian Youth Pharmacists Group IYPS 2023 inklusifitas Apoteker Muda Indonesia