IHSG Ditutup Terpuruk 0,51 Persen, Disusul Bursa Asia Lain

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Moch Khaesar

10 Maret 2023 11:00 10 Mar 2023 11:00

Thumbnail IHSG Ditutup Terpuruk 0,51 Persen, Disusul Bursa Asia Lain Watermark Ketik
Ilustrasi Bursa.(Foto:Pixabay)

KETIK, JAKARTA – Mendekati akhir pekan pada Jumat (10/3/2023), perdagangan di bursa Asia ditutup berjatuhan. Hal ini dipicu karena kekhawatiran investor jika The FED bakal melanjutkan sikap hawkish-nya di pertemuan berikutnya.

Terpantau Indeks Nikkei 225 Jepang ditutup ambles 1,67% ke posisi 28.144, Hang Seng Hong Kong longsor 3,04% ke 19.319,92, Shanghai Composite China ambrol 1,4% ke 3.230,08, Straits Times Singapura merosot 1,15% ke 3.177,43.

Berikutnya ASX 200 Australia anjlok 2,28% ke 7.144,7, KOSPI Korea Selatan tergelincir 1,01% ke 2.394,59, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,51% menjadi 6.765,3.

Akibat kejadian ini bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga rendahnya pada hari ini, di mana suku bunga BoJ masih dipertahankan di level -0,1%.

Tindakan ini sesuai dengan ekspektasi pasar jika BoJ kembali mempertahankan suku bunga rendahnya. 

"Ekonomi Jepang, meskipun dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti harga komoditas yang tinggi, telah meningkat karena dimulainya kembali kegiatan ekonomi telah berlangsung," kata BoJ dalam pernyataan kebijakannya hari ini, mengakhiri pertemuan terakhir Gubernur Haruhiko Kuroda dalam masa jabatannya.

Disisi lain akibat pelepasan secara besar besaran saham perbankan di AS, membuat Investor global khawatir. setelah adanya indikasi bahwa perusahaan pemberi pinjaman industri teknologi SVB Financial Group menjual saham untuk menopang neraca karena penurunan simpanan dari startup yang berjuang untuk pendanaan.

Hal ini tidak hanya terjadi di AS saja, namun saham-saham perbankan global juga cenderung lesu karena hal ini.

Selain itu, pasar masih memperhatikan data ketenagakerjaan di AS, di mana data ini menjadi salah satu penyebab The Fed masih mempertahankan sikap hawkish-nya.

Data ekonomi Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan mencatatkan penurunan tipis pada bulan Januari tetapi masih jauh melebihi jumlah pekerja yang tersedia karena gambaran tenaga kerja tetap ketat.(*)

Tombol Google News

Tags:

Ekonomi Bursa saham perdagangan IHSG The Fed