Jadi Pembicara Double Track, GM Ketik Media Sumarno Sampaikan Pentingnya 5W1H dalam Berita

Jurnalis: Siti Fatimah
Editor: Muhammad Faizin

29 Juni 2024 08:01 29 Jun 2024 08:01

Thumbnail Jadi Pembicara Double Track, GM Ketik Media Sumarno Sampaikan Pentingnya 5W1H dalam Berita Watermark Ketik
GM Ketik Media Sumarno ketika mengisi materi Jurnalistik SMA Double Track di Zoom (Foto: Fatimah/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Menulis produk jurnalistik seperti berita tentu saja wajib memiliki ilmu dasar yang perlu diperhatikan, salah satunya 5W 1H (who, what, where, when, why, how).

General Manager Ketik Media, Sumarno menyampaikan 5W1H menjadi unsur penting agar jurnalis tidak kesulitan saat menulis berita dan mendapatkan data lengkap.

“Ini ilmunya menulis. Sebenernya menulis itu tidak sulit, asalkan tahu rumusnya 5W1H,” terang Sumarno dalam Pelatihan Teknik Menulis Berita di Platform Media Online SMA Double Track yang diselenggarakan ITS dan Dinas Pendidikan bekerjasama dengan Ketik Media, Sabtu (29/6/2024).

Unsur pertama misalnya, who (siapa) menjelaskan siapa orang yang di dalam peristiwa atau kejadian tersebut. Dengan kata lain, who menunjukkan siapa subjek dalam kejadian itu.

“Contohnya di sekolah ada siswa berprestasi. Who itu siapa yang berprestasi? Oh si Nanang atau siapa yang menyerahkan hadiahnya? Ada kecelakaan juga misalnya, siapa yang jatuh? Siapa saksinya? Ini harus paham kalau who itu tidak satu orang, tapi banyak,” jelas Marno.

What (apa) menjelaskan apa kejadian yang terjadi di lapangan. Unsur what, kata Marno, menjadi unsur yang paling ditonjolkan dalam berita. Jadi jurnalis harus tahu datanya.

Kemudian where (di mana) menunjukkan di mana kejadian berlangsung. Jurnalis harus menyantumkan data where secara lengkap supaya pembaca mengetahui detail di mana letak peristiwa itu.

“Misalnya ada acara di SMA 1 Sidoarjo. Jurnalis harus menulis detail, acaranya di gedung aula SMA 1 Sidoarjo jalan apa begitu, harus ada alamatnya,” tambah redaktur Ketik Media itu.

When (kapan) menunjukkan kapan terjadinya peristiwa tersebut. Sama seperti where, when harus ditulis detail agar pembaca mengetahui persis kapan peristiwa itu berlangsung. Mulai dari hari, tanggal, bulan, tahun, dan jam.

“Kalau nulis jam kadang-kadang ada yang masih salah. Misalnya jam 2 siang itu ditulis jam 2 siang. Harusnya 14.00 nggak pakai kata siang. Jam 10 malam, nulisnya 22.00 bukan ditulis jam 10 malam,” ungkap mantan Pemimpin Redaksi Radar Surabaya ini.

“Ada juga kesalahan yang sering terjadi, contohnya nulis ‘Senin kemarin’. Padahal Senin itu sudah ada tanggal dan waktunya, sudah menunjukkan kemarin. Jadi harusnya nggak usah ada kata kemarin,” tambahnya.

Why (mengapa) menjelaskan mengapa peristiwa itu bisa terjadi. Jurnalis wajib menggali unsur why agar mendapat data lengkap.

Begitu juga how (bagaimana). Sumarno menjelaskan how sama dengan mengungkap kronologi  suatu peristiwa. How jadi unsur tak kalah penting agar jurnalis bisa mendapat informasi lengkap dan mudah mengembangkan tulisan.

“Kalau jurnalis menguasai 5W 1H betul, nanti akan mudah mengembangkan tulisan, mengembangkan paragraf,” pungkasnya. (*) 

Tombol Google News

Tags:

5W1H SMA Double Track pelatihan jurnalistik pelatihan menulis berita sumarno