Kisah Sukses Pengusaha Pentol Sidoarjo, Diremehkan Teman dan Saudara (2)

Jurnalis: Fathur Roziq
Editor: Marno

20 Juli 2023 14:23 20 Jul 2023 14:23

Thumbnail Kisah Sukses Pengusaha Pentol Sidoarjo, Diremehkan Teman dan Saudara (2) Watermark Ketik
Pegawai pabrik pentol milik Abi Khoirul Rizal sedang bekerja di pabrik Desa Tanjekwagir, Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo. (Foto: Abi Khoirul Rizal for Ketik.co.id)

KETIK, SIDOARJO – Dr Bahrul Amig punya alasan kuat mengapa dirinya merasa harus membantu Abi Khoirul Rizal dengan usaha pentolnya. Abi adalah orang yang punya jiwa sosiopreneur tinggi. Tidak murni berbisnis untuk mencari keuntungan. Dia peduli kepada orang sekitar.

Contoh nyatanya ada. Pada Idul Adha 1444 H lalu, Abi membagikan dua ekor kambing kurban. Bukan satu atau dua musala. Total ada 27 musala di desanya dan desa-desa sekitar yang dibantu. Orang-orang yang baik seperti ini perlu terus disemangati. Mengapa?

”Agar virus-virus kebaikan ini semakin meluas kepada yang lain,” ungkap Amig.

Sementara itu, sejak dibantu memecahkan masalah limbah usaha pentolnya, Abi semakin ingin kenal sosok Amig. Bagi dia, pejabat satu ini tidak umum. Tak mau terlalu serbabirokratis. Mudah diakses meski sehari-hari jabatannya kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Sidoarjo.

Selama ini, Amig juga dikenal gemar membantu orang, tapi enggan berbicara soal rupiah. Ayah tiga anak itu selalu memberikan jalan bagi orang lain untuk berbuat baik kepada sesama. Tanpa menuntut imbalan. Dia hanya berpesan kepada orang-orang yang merasa dibantunya. ”Tolong mau juga ya membantu yang lain.”

Di Desa Tanjekwagir, Amig menerapkan penggunaan eco lindi, eco lingkungan, dan eco tanduran. Cairan eco lindi untuk membantu menyelesaikan masalah limbah. Eco sungai bisa menjaga kelestarian habitat sungainya. Dan, eco tanduran ini digunakan untuk mendongkrak tanaman pertanian dan perkebunan. Semua berhasil.

Abi dan Amig ternyata memang memiliki frekuensi yang selaras. Sama-sama suka membantu orang. Di pabrik pentolnya, Abi mengajak bekerja para tetangga yang perlu pekerjaan. Para pemuda yang sulit dapat kerja dan ibu-ibu yang butuh nafkah buat keluarga. Bahkan, para penyandang disabilitas pun dirangkulnya. Ada pula mantan preman kampung. Mereka begitu karena terjepit ekonomi.”Mumpung dikasih kesempatan Tuhan, kapan lagi,” ungkap lelaki 40 tahun tersebut.

Dia tahu benar rasanya mendapatkan bantuan saat menghadapi kesulitan hidup. Usaha pentol dirintisnya pada 2015. Saat itu, dia memutuskan keluar dari sebuah pabrik makanan olahan di Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan.

Abi berjualan pentol keliling. Dari pasar ke pasar. Tentu berat. Saudara-saudara menyesalkan keputusannya keluar dari pabrik. Buka usaha sulit. Hasil belum pasti. Lama-lama uang pesangon dari pabrik kian menipis.

Lho ya kan sudah dikasih tahu. Sudah enak-enak kerja di pabrik malah keluar,” ujar suami Rumiyati, 37, itu menirukan ucapan saudaranya.

Benar. Di awal itu, usaha pentolnya cuma 10 kilogram. Daging digilingkan ke pasar. Dicampur tepung dan bumbu-bumbu. Hasilnya dijual keliling. Jarang pernah habis. Laba sangat tipis. Untungnya Abi punya teman yang ringan hati.

Bayar dagingnya boleh belakangan. Boleh dibawa dulu. Baru bayar kalau sudah laku. Satu tahun pertama, kata Abi, begitu berat. Pukul 03.00 pagi bangun. Berangkat ke pasar belanja. Begitu pentol jadi, dia keliling. Pentol dijual kemasan 10 bijian. Kalau ke agen frozen, isinya 50 biji per plastik.

Berkali-kali ditolak. Belum ada merek. Tiga hari sekali titipan dagangan diambil. Kadang laku. Kadang juga tidak.  Kalah dengan produksi pentol pabrikan. Dibanding-bandingkan juga dengan produk pentol yang sudah ada.

”Tapi, kalau ditanya keluarga dan teman, saya selalu bilang alhamdulillah lancar. Padahal aslinya ya setengah mati,” ucapnya lantas tertawa. Apa keinginan Abi setelah berhasil dengan bisnis olahan pentolnya? (bersambung)

Tombol Google News

Tags:

Pengusaha Sukses Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo Pabrik Pentol Bahrul Amig