Maragogype, Kopi Terlangka dan Populer di Luar Negeri Ada di Jawa Timur

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Mustopa

2 Oktober 2023 11:55 2 Okt 2023 11:55

Thumbnail Maragogype, Kopi Terlangka dan Populer di Luar Negeri Ada di Jawa Timur Watermark Ketik
Yuanita Rachma menunjukkan Kopi Jenis Maragocype. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Setiap tanggal 1 Oktober, dunia merayakan Hari Kopi se-dunia. Kopi, yang berawal dari Afrika tropis, telah menemukan jalan menuju meja sarapan di seluruh dunia selama lebih dari 600 tahun. 

Proses persiapan dan penyajian kopi adalah contoh luar biasa dari metamorfosis. Manusia telah mempersiapkan kopi dalam berbagai bentuk. 

Provinsi Jawa Timur menjadi salah satu tempat penghasil kopi-kopi terbaik. Dikutip dari Databooks, Jawa Timur menghasilkan kopi mencapai 45.800 ton. 

Tak banyak masyarakat yang tahu, bahwa Jawa Timur memiliki kopi yang sangat langka karena hanya menghasilkan 19 kg per tahun. 

Yuanita Rachma sebagai Enthusias Kopi menjelaskan bahwa biji kopi langka di Jatim dan terkenal di luar negeri yaitu berjenis maragogype. 

"Kopi gajah bahasa lokalnya, karena besar-besar bentuknya. Bentuknya 3 kali lipat dari ukuran normal," tuturnya. 

Maragogype hanya dihasilkan di kebun PTPN 12 Pancur Angkrek di daerah Ijen. Yuanita bercerita, yang paling spesial dari biji kopi ini tumbuhan penaungnya adalah kacang macademia. 

Tujuan dari tumbuhan penaung ini adalah agar intensitas air hujan tidak secara langsung ke pohon kopi dan melindungi pohon kopi. 

"Bayangin aja, kacang termahal di dunia (macademia) jadi tanaman maragocype itu," papar Yuanita. 

Foto Yuanita saat menghidangkan kopi langka. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)Yuanita saat menghidangkan kopi langka. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)

Menurutnya, maragogype ini sangat langka karena berat bijinya yang cukup besar dan adanya air hujan sehingga biji kopi yang belum benar-benar matang atau belum berwarna merah ini gugur. 

"Jadi spektrum rasa yang diakui itu pernah dibukukan karena memang rasanya yang grande luar biasa, dari coklat, ada rasa kacang yang melekat. Kebayang kan rasanya," ucap Pemilik Kedai Kopi House of Coffe Barista. 

Untuk biji kopi maragocype ini tidak mudah tumbuh di negara lain, beruntung Jawa Timur bisa menghasilkan biji kopi langka ini. 

"Ada salah satu negara, itu menjual 1kg varietas maragocype itu Rp 1,5 juta per kilogram itu di tahun 2015, bagaimana harganya di tahun 2023," tuturnya. 

Yuanita berharap agar masyarakat Indonesia bisa menikmati produk terbaik yang langka ini, produk dari hasil negaranya sendiri. 

"Saya tetap mau maragogype itu harus diminum sama orang banyak, kalau misalkan pameran, gratis selama mau nunggu atau antre," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Hari Kopi Internasional Hari Kopi Sedunia maragogyype Yuanita Rachma House of Coffe Barista biji kopi kopi Jawa Timur kopi ijen