KETIK, SURABAYA – Para pemain film Cinta Dalam Ikhlas Abun Sungkar dan Adhisty Zara,menyapa para penggemar di Royal Plaza XXI pada Minggu 24 November 2024.
Film Cinta dalam ikhlas sendiri merupakan Drama Religi yang diadaptasi dari novel best seller karya Abay Adhitya (Kang Abay) terinspirasi kisah nyata yang bersangkutan dengan istrinya Nia Agustini.
Film ini bercerita tentang Athar (Abun Sungkar) yang bertemu dengan Ara (Adhisty Zara) dan membuat dirinya jadi lebih baik. Namun, mereka masih terlalu muda dan harus mengejar mimpinya. Mereka berpisah, untuk memantaskan diri dan belajar saling mengikhlaskan.
Adhisty Zara mengatakan dirinya sangat bersyukur diberi kesempatan untuk menjadi pemeran dalam film Cinta Dalam Ikhlas yang terinspirasi dari novel best seller karya Abay Adhitya. Dirinya mengaku tidak mengalami kesulitan untuk membangun chemistry bersama lawan mainnya Abun Sungkar.
"Jadi merasa terhormat sekali diberi kesempatan untuk memainkan film ini. Bangun chemistry nya tidak terlalu susah sih," kata Adhisty Zara, Minggu 24 November 2024.
Saat ditanya mengenai kesulitan memerankan sosok Ara di film Cinta Dalam Ikhlas ini, Adhisty Zara mengaku cukup tertantang dengan sosok Ara yang tenang, sedangkan dirinya sendiri adalah pribadi yang ceria.
Sehingga dirinya mencoba untuk mendalami peran dengan menjadi sosok yang lebih kalem.
"Ara ini kan orangnya tenang dan kalem ya. Sedangkan aku ini ceria banget. Jadi untuk mendalaminya harus calm down," ungkapnya.
Para pemain film Cinta Dalam Ikhlas saat menyapa penggemar di Surabaya, Minggu 24 November 2024. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Abay Adhitya sang penulis novel menuturkan dirinya mengaku sangat senang dan bangka melihat karyanya menjadi inspirasi untuk diangkat ke layar lebar.
Agar hasilnya sesuai dengan ekspektasi dan keinginan, dirinya pun ikut terjun langsung dalam proses pembuatan, mulai dari pemilihan pemain, penulisan skenario hingga syuting.
"Alhamdulillah saya kan ikut di setiap proses produksi mulai awal hingga akhir. Dan setelah jadi jujur film ini melebihi ekspektasi saya," tuturnya.
Abay menekankan esensi utama dalam film ini berpusat pada proses penerimaan dan mengikhlaskan, dua hal yang menjadi inti dari perjalanan hidup tiap manusia.
Ia berharap pesan di film Cinta Dalam Ikhlas ini dapat memberi dampak positif khususnya bagi generasi muda untuk menjadi lebih kuat dan bijaksana dalam menghadapi fase-fase berat dalam hidup mereka.
“Setiap orang pasti mengalami fase berat dalam hidup, baik itu kehilangan, kegagalan, atau kekecewaan. Film ini ingin menunjukkan bahwa meskipun sulit, proses tersebut menjadi sangat penting untuk pertumbuhan diri,” pungkasnya.(*)