Misi Dagang Jatim-Lampung Catatkan Transaksi Rp 285,5 Miliar

Jurnalis: Naufal Ardiansyah
Editor: Marno

8 Mei 2023 14:35 8 Mei 2023 14:35

Thumbnail Misi Dagang Jatim-Lampung Catatkan Transaksi Rp 285,5 Miliar Watermark Ketik
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dalam Misi Dagang di Lampung. (Foto: Naufal Ardiansyah/Ketik.co.id)

KETIK, BANDAR LAMPUNG – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memimpin Misi Dagang Jatim di Provinsi Lampung, Senin (8/5/2023). Kedua provinsi ini sama-sama membawa dan mengenalkan pelaku usaha serta potensi bisnis yang bisa dikawinkan.

Misi Dagang Jatim di Lampung ini merupakan provinsi ke-30. Sebenarnya kata Khofifah, sudah ada 32 provinsi. Namun ada dua provinsi yang sudah dikunjungi yakni Kaltim dan NTB.

"Sampai saat ini tercatat Rp 285,5 miliar tapi ini akan terus berporses antara trader dan buyer yang melakukan proses transaksi," ucap Khofifah.

Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini menjelaskan, sinergitas dan kolaborasi adalah kunci untuk sukses di segala sektor, termasuk perdagangan.

"70 persen kopi yang masuk ke Mesir dari Indonesia. Sebagian besar dari Jawa Timur. Sangat mungkin kopi Lampung berangkat ke Mesir melalui Jawa Timur," terangnya.

Foto Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau hasil produk Jatim saat Misi Dagang di Lampung. (Foto: Naufal Ardiansyah/Ketik.co.id)Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau hasil produk Jatim saat Misi Dagang di Lampung. (Foto: Naufal Ardiansyah/Ketik.co.id)

Ia menjelaskan ekspor dari Jatim bisa lebih murah sebab dari 32 tol laut, 27 di antaranya berbasis di Pelabuhan Perak, Surabaya.

"Sebab itu kolaborasi menjadi penting. Kepada pelaku usaha baik Jatim maupun Lampung, sinergitas dan kolaborasi tidak hanya ditingkatkan volumenya tapi hilirisasinya," katanya.

Pemprov Jatim melakukan MoU dengan Pemprov Lampung, termasuk OPD-OPD terkait. Kerja sama ini untuk menggenjot tingkat dan nilai perdagangan antara dua provinsi.

"Kami menunggu kunjungan balik ke Jawa Timur untuk bisa melakukan Misi Dagang dan investasi serta misi budaya," ujar Mantan Mensos ini.

Sementara itu, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyambut baik Misi Dagang Jatim. Ia mengatakan kegiatan ini tidak hanya ceremonial, tapi saling memberikan manfaat bisnis terutama meningkatkan nilai perdagangan.

"Saya harap masa akan datang bisa berkelanjutan. Saya sudah buat kebijakan produk dalam negeri yang bersifat alami maupun industri bisa bermanfaat bagi bangsa kita," katanya.

Foto Misi Dagang Jatim di Provinsi Lampung. (Foto: Naufal Ardiansyah/Ketik.co.id)Misi Dagang Jatim di Provinsi Lampung. (Foto: Naufal Ardiansyah/Ketik.co.id)

Arinal menyebut, Provinsi Lampung dan Jawa Timur merupakan dua provinsi yang berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan pangan nasional.

"Sangat penting untuk menjaga stabilitas harga pangan, transfer teknologi, melindungi petani dan memajukan perekonomian," paparnya.

Sebagai daerah yang bertumpu sektor agraris, lanjut Arinal, Lampung memproduksi 3,2 ton beras. Prestasi ini dicapai di bawah kepemimpinan Arinal.

Selain padi, komoditas lainnya adalah Lampung sebagai Provinsi penghasil kayu dan tebu. Tebu ini kata dia hanya dihasilkan oleh Jatim dan Lampung.

"Kalau kita macet, maka gak bisa minum teh dan kopi ya," tuturnya.

Arinal mengatakan masih banyak yang perlu dipelajari dari Jawa Timur. Pihaknya berharap pelaku usaha Lampung membuka cabang di Jawa Timur. (*)

Tombol Google News

Tags:

Lampung Misi Dagang Jatim Gubernur Jatim Gubernur Khofifah Khofifah Indar Parawansa Gubernur Lampung Arinal Djunaidi