Museum dan Galeri Seni SBY-Ani di Pacitan, Nostalgia Pemilu 2004 Presiden Pilihan Rakyat

Jurnalis: Al Ahmadi
Editor: M. Rifat

11 Januari 2024 08:22 11 Jan 2024 08:22

Thumbnail Museum dan Galeri Seni SBY-Ani di Pacitan, Nostalgia Pemilu 2004 Presiden Pilihan Rakyat Watermark Ketik
Salah satu pengunjung, Agustina (24), tengah menikmati aneka pajangan di Museum dan Galeri SBY-Ani (10/1/2024). (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

KETIK, PACITAN – Kampung halaman Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak hanya memiliki pantai dan goa. Pacitan, Jawa Timur kini memiliki Museum dan Galeri Seni SBY-Ani yang diresmikan pada 17 Agustus 2023 lalu dan jadi destinasi wisata baru yang patut dikunjungi.

Museum yang diresmikan langsung oleh SBY ini sudah bisa dikunjungi masyarakat umum. Lokasinya berada di Plelen, Sidoharjo, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Menuju museum ini dari pusat Kota Pacitan pun tidaklah sulit karena letaknya berada tepat di tepi Jalan Lintas Selatan (JLS) Pacitan.

Bentuk bangunan museum pun begitu megah, yakni bagaikan Gedung Putih (White House) di Amerika Serikat.

Berdasarkan itu, ketik.co.id menyempatkan untuk berkunjung langsung ke Museum dan Galeri Seni SBY-Ani pada Kamis (11/1/2024).

Pengunjung yang datang akan membayar tiket masuk sebesar Rp50 ribu per orang untuk wisatawan domestik. Sedangkan untuk warga lokal dibandrol Rp25 ribu rupiah.

Dari loket, wisatawan langsung disambut dengan bangunan megah, seolah tengah berada di depan White House. Terpantau, banyak pengunjung yang berfoto di depannya.

"Museumnya megah dengan banyak kisah. Karena menjelang Pemilu 2024 yang paling keinget itu segmen Pilpres 2004. Membandingkan antara era dulu dan sekarang," tandas seorang pengunjung, Agustina (24).

Begitu masuk ke dalam, pengunjung disambut dengan main hall yang begitu luas. Di tengahnya, terdapat foto SBY dan Ani Yudhoyono ditambah lukisan seputar sekilas perjalanan hidup SBY hingga perjalanannya saat menjadi Presiden RI.

Namun, yang ada di main hall hanyalah pengantar. Setelah itu pengunjung akan diarahkan petugas untuk memulai tur museum.

Pameran karya diawali oleh perjalanan SBY masa kecil hingga jadi tentara. Pengunjung selanjutnya diarahkan untuk berjalan menuju ruangan-ruangan yang mengisahkan seputar perjalanan hidup SBY.

Terdapat pula, ruangan film yang bisa ditonton sebagai pengantar sebelum melakukan tur, berupa perjalanan singkat RI sampai masa Presiden SBY.

Selanjutnya, tur museum memasuki ruangan seputar tempat kelahiran masa kecil SBY. "SBY lahir di Desa Tremas, Pacitan. Namun ia berpindah-pindah lantaran bapaknya adalah seorang militer," kata tour guide museum, Nanda (24), Kamis, (11/1/2023).

Foto Replika Pemilu 2004. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)Replika Pemilu 2004. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

Di ruangan itu, info seputar SBY lahir, di mana letak lokasi, rumah masa kecilnya, hingga replika kamar ketika masih anak-anak tersaji, dan replika ruang tamu di rumah masa kecilnya yang juga tak ketinggalan.

Lanjut, beralih pada ruangan masa remaja SBY yang bersekolah di SMA Negeri 1 Pacitan. Digambarkan dalam rupa diorama saat SBY ngeband bersama teman-teman sekolahnya saat momentum kemerdekaan 1967.

Disusul ruang selanjutnya, mengisahkan perjalanan SBY sewaktu menjalani pendidikan di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah. Terdapat replika kamar SBY sewaktu menjadi taruna, hingga foto-foto masa lalu, termasuk ketika ia menerima penghargaan Adi Makayasa dari Presiden Suharto.

"Nama SBY dalam bajunya dulu sewaktu di militer sebagaian kecil masih menggunakan ejaan 'Susilo Bambang Judojono'," sebutnya.

Memasuki sisi ruangan, terpampang kisah perjalanan SBY sewaktu di militer yang cukup menginspirasi. Meliputi, ketika ia mengikuti pelatihan jungle warfare (medan pertempuran hutan) dan airborne school.

Termasuk, ruangan yang mengisahkan SBY ketika ditugaskan di beberapa tempat, seperti Timor-Timur dan Bosnia. Memasuki ruangan di Bosnia, udara di ruangan mendadak dingin sehingga pengunjung bisa merasakan suasana bak musim salju laiknya bertugas di Eropa.

Lanjut, memasuki segmen kampanye 2004 hingga masa pemerintahan SBY yang mengisahkan proses kampanye SBY pada 2004. Diwujudkan dalam berjibunnya nama SBY di artikel koran seputar kampanyenya.

Bahkan, hingga mobil dan alat peraga kampanye yang dikenakannya sewaktu berkampanye seperti baju, pin pun dipajang.

"Ini merupakan baju yang diberikan kepada masyarakat masa itu. Bergambar SBY dan Jusuf Kalla, bertuliskan 'Bersama Kita Bisa'," paparnya.

Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2004 pun dimenangkan SBY-Jusuf Kalla yang juga disediakan ruangan khusus untuk mengisahkan warna-warni kabinet saat itu. Termasuk mulai dari replika depan Istana Negara, pakaian kepresidenan, hingga ruang kerja presiden.

Foto Agustin (24) saat memberikan tanggapan usai berkunjung. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)Salah seorang pengunjung, Agustin (24), saat memberikan tanggapan museum SBY-Ani. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

Ruangan-ruangan selanjutnya berisi perjalanan SBY sewaktu jadi presiden, meliputi informasi seputar tantangan dan masalah bangsa apa saja yang harus ia hadapi, hingga capaian pada masa pemerintahannya.

Beberapa capaian itu, di antaranya adalah pertumbuhan ekonomi yang meningkat, peremajaan alutsista, hingga pembangunan apa saja yang berhasil diselesaikan.

"Di sini ada replika mobil tank pengamanan alutsista, yang menyerupai aslinya. Berbahan dasar besi," sambungnya.

Ibu negara Ani Yudhoyono

Galeri seni ini tak hanya mengisahkan perjalanan SBY. Museum ini juga menampilkan kisah Ani Yudhoyono yang menjadi ibu negara saat SBY menjadi presiden.

Terdapat satu ruangan yang mengisahkan Ani Yudhoyono. Kisahnya pun dirasa cukup lengkap. Mulai dari kelahirannya, bertemu SBY, menikah dengan SBY, mendampingi SBY sebagai ibu negara, penghargaan yang diraih, hingga saat-saat terakhirnya.

Ruangan lain yang tak kalah menarik adalah perpustakaan yang berisi sekitar 1.500 koleksi buku. Ditampilkan pula 500 buku yang memengaruhi SBY.

Pengunjung bisa meminjam buku di perpustakaan, untuk dibaca di tempat. Di samping perpustakaan, terdapat ruangan khusus disekat dengan kaca bening alias kantor kerja SBY.

"Pengunjung juga bisa melihat Bapak SBY ketika berada di ruang kerja. Biasanya sering digunakan beliau untuk membaca buku," jelasnya.

Berpindah ke lantai 2, terdapat perjalanan hubungan luar negeri pada masa pemerintahan SBY. Selain itu, ada galeri seni yang berisi lukisan SBY, hasil foto Ani Yudhoyono yang memang gemar memotret, dan benda koleksi dari mulai baju, perhiasan hingga karya fotografi.

Adapun rombongan bakal menghabiskan waktu sekitar 2,5 jam untuk menjelajah museum ini sehingga pengunjung harus siap berjalan kaki cukup lama.

Sebagai catatan, Museum dan Galeri Seni SBY-Ani, dibuka setiap pukul 09.00 WIB sampai 16.00 WIB dan buka pada Rabu-Senin. Kecuali Hari Selasa, karena museum tutup untuk dilakukan maintenance. (*)

Tombol Google News

Tags:

pacitan MUSEUM SBY-ANI Pilpres 2024 Pilpres 2004