KETIK, MALANG – Okupansi hotel pada momen Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 di Kota Malang diprediksi bakal mencapai 80 persen. Jumlah tersebut tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Namun beberapa kamar hotel di Kota Malang telah penuh dipesan pada penghujung tahun 2023.
"Di akhir tahun ini kami memperkirakan okupansi masih cukup bagus, sama seperti tahun kemarin. Mungkin bisa 80 persen atau lebih. Ada hotel yang kemungkinan besar full-book tapi ada juga sebagian hotel yang hanya terisi setengah," ungkap Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Agoes Basoeki, Sabtu (9/12/2023).
Beberapa hal digadang dapat menjadi penghambat dari okupansi hotel di Kota Malang, salah satunya ialah faktor cuaca. Terlebih saat ini Kota Malang telah memasuki musim penghujan yang dapat berpengaruh pada niat wisatawan untuk menghabiskan waktu liburannya.
Selain faktor cuaca, isu kenaikan kasus Covid-19 juga memengaruhi kepuasan wisatawan. Terlebih di Singapura terjadi lonjakan kasus Covid-19 dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno telah mengimbau masyarakat kembali mengenakan masker.
"Sebenarnya ini bukan kekhawatiran kami, tapi kami dapat informasi dinamika itu dari media. Tentunya sedikit banyak bisa saja memengaruhi wisatawan. Apalagi pak Menteri, Sandiaga Uno sudah mengimbau wisatawan untuk pakai masker. Mudah-mudahan tidak memengaruhi," lanjutnya.
Hingga saat ini okupansi hotel di Kota Malang baru menginjak 50 persen. Okupansi tersebut masih didominasi dengan kegiatan Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition (MICE), serta rapat dan pertemuan dari instansi swasta maupun pemerintahan.
"Okupansi dari wisatawan kemungkinan akan ada pemesanan hotel di akhir tahun nanti, di pertengahan Desember 2023 jadi puncak mereka melakukan reservasi. Untuk puncak okupansi hotel nanti kami perkirakan pada H-1 pergantian tahun baru," jelasnya.(*)
