Pastikan Produk Layak Konsumsi, 50 UMKM Terima Pendampingan FTP UB

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: M. Rifat

25 Januari 2024 08:45 25 Jan 2024 08:45

Thumbnail Pastikan Produk Layak Konsumsi, 50 UMKM Terima Pendampingan FTP UB Watermark Ketik
Winarsih, pelaku UMKM dengan produk bumbu pecel tabur yang mendapat pendampingan dari FTP UB (25/1/2024). (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) telah melakukan pendampingan kepada 50 UMKM yang berasal dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Kota Batu.

Pendampingan tersebut untuk membuat standarisasi Good Manufacturing Prctices (GMP) demi menjaga keamanan pangan yang dijual oleh UMKM.

Dekan FTP UB, Prof. Yusuf Hendrawan menjelaskan, pemenuhan standarisasi produk UMKM menjadikan jaminan kepada konsumen bahwa produk yang mereka konsumsi telah layak dan aman. Hal tersebut dinilai mampu berimbas pada tingkat produktivitas pelaku UMKM binaan.

"Hasilnya kita berhasil memberikan Sertifikasi Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB). Ini menjadi keuntungan UMKM sehingga mereka lebih yakin untuk produksi, bahwa produk pangan mereka aman untuk dikonsumsi masyarakat," jelasnya pada Kamis (25/1/2024).

Dengan diperolehnya Sertifikat CPPOB, akan mempermudah pelaku UMKM memperoleh standarisasi dari BPOM. Prof. Yusuf berharap semakin banyak UMKM yang dapat dibina oleh FTP UB sehingga keberadaan perguruan tinggi dapat semakin dirasakan oleh masyarakat.

"Itu ada empat level kita dampingi sampai mereka bisa mendapatkan standar layak untuk dijual ke konsumen. Di sini kita ingin menempatkan perguruan tinggi sebagai barometer standarisasi pangan di Indonesia. Ini akan dimulai cikal bakalnya ada di FTP UB," tambahnya.

Sementara itu, Winarsih selaku salah satu UMKM binaan FTP UB merasa terbantu. Ia mengaku sempat merasa kesulitan untuk mendapatkan sertifikasi BPOM sebelum mendapatkan binaan dari UB.

"Awalnya kami ingin punya produk yang benar-benar higienis, halal, dan layak dikonsumsi masyarakat. Kami sempat kesulitan mendapatkan sertifikat BPOM, tapi kami kemudian dapat pendampingan dari UB oleh dosen dan mahasiswa," ujar pemilik produk Bumbu Pecel Tabur Rumah Kaya Rasa itu.

Dari 50 UMKM yang mendapatkan pendampinga, sekitar 19 di antaranya berhasil lolos untuk nantinya mendapatkan sertifikat BPOM tersebut. Berkat pendampingan yang diberikan, bumbu pecel tabur miliknya dapat dipasarkan di retail-retail besar hingga mendapatkan tawaran untuk ekspor.

"Awalnya kami tidak bisa masuk supermarket besar kalau tidak punya CPPOB, tapi setelah punya ini, banyak tawaran dari Hypermart, Indomaret dan retail besar. Dampaknya sangat baik malah tiap hari ada tawaran menuju ekspor, ke internasional," terangnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

UMKM Binaan FTP UB FTP UB Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya UMKM Rumah Kaya Rasa Bumbu Pecel Tabur