KETIK, MOJOKERTO – Ada temuan menarik - kalau tidak bisa dibilang memprihatinkan - dalam susur sungai yang dilakukan tim Patroli Air Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mojokerto, Selasa (16/5/2023).. Temuan itu terjadi di aliran Sungai Sadar mulai Jembatan Ngrame di Kecamatan Pungging sampai Jembatan Pelangi di Desa Sukoanyar, Kecamatan Ngoro.
Sesuai jadwal, patroli air dilakukan dua hari, 16 - 17 Mei 2023. ‘’Kami melakukan patroli air di dua aliran sungai, yakni sungai Sadar dan Sungai Marmoyo,’’ kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mojokerto, M Zaqqy Asy’ari.
Pada patroli air hari pertama, tim berangkat dari Jembatan Sungai Sadar di Desa Ngrame, Kecamatan Pungging. Di titik pemberangkatan tim patroli air sudah mendapati sampah-sampah plastik yang tersangkut di pinggir jembatan.
Sampah kasur dan ranting kayu nyangkut di bawah Jembatan Jabontegal, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto. (Foto: Andung Kurniawan/Ketik.co.id)
Dalam Patroli Air, tim yang terdiri dari tim DLH Kabupaten Mojokerto, anggota komunitas peduli sungai Aliansi Air, LSM Wehasta, Elang Nusantara, Yayasan Bambu Lestari, dan KEA Outdoor, menjelajahi sungai sepanjang 6 km. ‘’Kita akan mengidentifikasi permasalahan dan kondisi di aliran sungai dari Jembatan Ngrame sampai Jembatan Pelangi,’’ tambahnya.
Dari titik pemberangkatan, ditemui beberapa kondisi plengsengan yang longsor. Selain itu ada sampah plastik yang tersangkut di batang dan akar pohon yang menjorok rendah ke sungai.
Kondisi debit air sungai saat ini sedang surut. Sehingga terlihat sampah-sampah plastik menggantung di ranting pohon. Sesampainya di Jembatan Dakon Watu Kenongo, terlihat banyak sampah plastik tersangkut potongan ranting tanaman air di bawah jembatan.
Yang mengejutkan, ada juga kasur terlihat di antara tumpukan plastik di bawah Jembatan Dakon Watu Kenongo. Tumpukan sampah plastik dan kasur langsung dicatat oleh tim DLH Kabupaten Mojokerto.
Ternyata kasur tidak hanya ditemukan tersangkut di bawah Jembatan Jalan Dakon Watu Kenongo. Di jembatan berikutnya, di Jabon Tegal, Kecamatan Pungging, juga terlihat ada kasur di antara tumpukan sampah plastik dan rumpun kangkung.
Keprihatinan berikutnya ditemukan di tiga titik, yakni ada limbah industri yang dibuang di sungai. Di titik pertama ada indikasi dugaan buangan limbah industri yang keluar dari dari pipa pembuangan diameter sekitar 30 cm yang menjorok ke aliran sungai.
Tim DLH Kabupaten Mojokerto pun langsung mengambil sampel yang diduga limbah cair dengan bau agak menyengat itu.
Tim Patroli Air gabungan dari DLH Kab Mojokerto, Aliansi Air, LSM Wehasta, Elang Nusantara, Yayasan Bambu Lestari, dan KEA Outdoor (Foto: Andung Kurniawan/Ketik.co.id)
Tim melanjutkan menyusuri Sungai Sadar menuju Jembatan Pelangi. Namun sebelum mencapai jembatan, tim mendapati ada dua pipa kecil yang mengeluarkan limbah cair berwarna putih yang diperkirakan limbah dari industri pembuatan tahu.
Dugaan itu muncul dari aroma yang ditimbulkan cairan berwarna keputihan yang keluar dari dua pipa dengan diameter sekitar 7 cm dengan jarak yang tidak jauh. Tim DLH Kabupaten juga mengambil sampel dugaan limbah yang keluar dari pipa tersebut. (*)