KETIK, BATU – Pemerintah Desa Giripurno Kecamatan Bumiaji Kota Batu akan memanggil pemilik lahan tambang batu yang menyebabkan tanah ambles di sawah Dusun Sabrang Bendo.
Hal itu disampaikan Kepala Desa Giripurno, Suntoro saat meninjau tambang batu tersebut, Senin 23 Desember 2024. Ia bersama perangkat desa lainnya melihat langsung kondisi tambang batu yang telah beroperasi bertahun-tahun itu.
"Ilegal atau tidak saya masih belum tahu. Karena saya akan memanggil yang bersangkutan setelah ini. Nanti kita rembukan di kantor Desa," ujarnya.
Meskipun memiliki izin, Suntoro menegaskan, ia ingin mengetahui pihak yang mengeluarkan izin tersebut. Karena tambang batu tersebut sudah ada jauh sebelum ia menjabat kepada Desa tambang ini sudah ada.
"Perjalanan nya waktu selama ini tidak ada masalah. Namun sekarang ini, karena ada tanah ambles, kami pemerintah desa mengambil tindakan untuk memanggil yang bersangkutan," tegasnya.
Menurut Suntoro kondisi tambang batu tersebut cukup mengerikan. Dimana terdapat lubang yang mengarah ke dalam tebing.
Pantauan Ketik.co.id, memang terdapat lubang besar di bagian mulut tambang. Didalamnya ada dua lubang yang mengarah ke dalam tebing. Sementara, banyak tumpukan batu di depan mulut tambang.
Di sana juga ada sebuah gubuk lengkap dengan sepeda motor dan mobil pikup dan kandang sapi. Kemungkinan besar gubuk tersebut untuk tinggal pekerja tambang.
"Ending-nya nanti akan saya panggil yang memiliki lahan ini, termasuk warga yang dirugikan. Kalau benar benar tidak ada izinnya maka kita tutup," tegas Suntoro.
Diberitakan sebelumnya, tanah ambles menimpa sebuah lahan pertanian milik warga Dusun Sabrang Bendo Desa Giripurno Kecamatan Bumiaji Kota Batu.
Tanah ambles berdiamater itu kurang lebih 7 meter dengan kedalaman 12 meter. Dan pertama kali diketahui oleh warga yang sedang bekerja di lahan tersebut.
Nurcholish, warga setempat mengatakan, tanah ambles yang menyisakan lubang itu diketahui dua minggu lalu.
"Ini sangat membahayakan, karena tanah yang samping juga mulai retak retak. Apalagi hujan juga terus mengguyur," ujarnya, Senin 23 Desember 2024.(*)