KETIK, SURABAYA – Dharma Wanita Persatuan Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur (DWP Bapenda) mendukung penuh program pemerintah menurunkan angka stunting di Indonesia.
DWP Bapenda bekerja sama dengan puskesmas sekitar lewat pemberian bantuan sesuai yang dibutuhkan masyarakat. Misalnya puskesmas membutuhkan telur untuk warga, maka tim DWP akan memberikan sesuai apa yang mereka butuhkan.
Ketua DWP Bapenda Jatim Ibu Fitri Bobby Soemiarsono menilai kegiatan pencengahan stunting ini sangat bagus. Pasalnya, saat ini stunting menjadi isu krusial di Indonesia yang membutuhkan perhatian dari berbagai pihak, terutama DWP sebagai mitra pemerintah.
"Bagus program itu, memang stunting ini kan menjadi masalah pemerintah juga yang masih tinggi. Makanya kami di DWP provinsi mengajak seluruh DWP UPT bersepakat mencegah stunting," ujar Fitri Bobby.
Bantuan yang diberikan pada puskesmas, jelas Fitri Bobby, benar-benar harus sesuai kebutuhan. Seperti di DWP UPT PPD Surabaya Selatan yang lebih membutuhkan bahan lain seperti kacang hijau daripada susu. Ini karena jatah susu sudah disediakan oleh pihak puskesmas.
"Kami saling berkoordinasi apa sih kebutuhan mereka. Kami saling bersinergi di sini," sambungnya.
Fitri Bobby menambahkan, kegiatan-kegiatan DWP memang harus menyentuh dan berdampak positif bagi masyarakat. DWP Bapenda Jatim sendiri berhasil membuktikan itu sejak dulu.
Artinya, kegiatan-kegiatan di DWP Bapenda membawa dampak besar dan bermanfaat bagi masyarakat.
Tidak berhenti di penurunan stunting, perhatian DWP Bapenda Jatim juga menyasar pada kesejahteraan psikologis ibu dan anak. Pihaknya sangat mendorong terbentuknya keluarga sejahtera.
Mereka bekerja sama dengan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya untuk memberikan ruang pada ibu-ibu yang ingin berkonsultasi dengan psikolog.
"Kami bekerja sama dengan RSJ Menur sudah sekitar 2 tahun. Itu ibu-ibu bisa ke sana sendiri atau dokternya bisa datang ke sini. Beberapa kali kami juga mendatangkan RSJ Menur untuk mengisi seminar," terangnya.(*)