KETIK, SIDOARJO – Kobaran api begitu ganas. Kamis sore (19/9/2024), sekitar pukul 15.30 WIB, puluhan warga dan pedagang Pasar Sepanjang, Sidoarjo, berhamburan mendekati salah satu blok yang sedang dilalap si jago merah. Seorang pedagang mengaku rugi banyak karena kiosnya ludes.
”Allahumma sholli 'ala muhammad,” ucap seorang pedagang bernama Dewi, berulang-ulang.
Pemilik warung di Pasar Sepanjang itu ketakutan. Tempat jualannya cuma berjarak 2 meteran dari kios-kios yang terbakar. Angin berhembus sangat kencang Kamis sore itu. Lidah api merangsek maju. Menghanguskan atap bangunan di dekatnya. Tanpa ampun.
Seorang pedagang lain meminta Dewi cepat-cepat menyingkir dari warungnya. Ibu satu anak itu memilih bertahan. Nekat menjaga jualannya saat pedagang lain sudah ringkes-ringkes dan segera pergi.
”Kalau saya tinggal, habis Pak dagangan saya. Wong saya baru kulakan,” ungkap Dewi kepada Ketik.co.id.
Dewi tidak henti-hentinya bersyukur. Angin mendadak berbalik arah. Api tidak lagi mendekati warungnya, tetapi membakar kios-kios di seberang warungnya sampai ke ujung dekat kampung.
”Alhamdulillah. Gusti Allah sing melindungi, Pak,” ungkapnya.
Total ada 10 kios pedagang yang ludes terbakar. Lokasinya satu blok. Juga sebuah rumah yang di ujung gang Pasar Sepanjang. Ada tempat penyembelihan ayam potong, toko sembako, penggilingan kopi, dan kios untuk tempat gudang sayur. Ada pula tempat memasak untuk warung.
Pemilik gudang sayur tampak mengamati kiosnya Jumat siang (20/9/2024). Diantar seorang putrinya, perempuan paro baya tersebut bolak-balik mengamati puing-puing stan dagangnya. Tidak mendekat. Garis polisi masih membatasi bangunan yang terbakar.
Sampai berapa rugi karena kebakaran itu? Perempuan yang menolak namanya disebut itu mengaku jumlahnya lumayan. Dia ingat. Di kios itu ada uang simpanan sekitar Rp 6 juta. Terus ada uang sisa jualan di dalam kotak plastik. Sebuah kulkas dan dua kipas angin juga sudah menjadi abu.
”Waktu kebakaran saya sedang kulakan ke Pasar Porong. Waktu balik sampai ke sini (Pasar Sepanjang, red) sudah habis semua,” ungkap perempuan berkerudung itu.
Puing-puing bekas kebakaran Pasar Sepanjang masih dibatasi garis polisi pada Jumat (20/9/2024). (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)
Menjelang salat Jumat, Plt Bupati Sidoarjo H Subandi mendatangi lokasi kebakaran Pasar Sepanjang. Bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sidoarjo Widiyantoro Basuki, H Subandi merundingkan rencana-rencana untuk memperbaikinya.
Informasi yang masuk kepadanya menyebutkan ada 16 tempat usaha yang terbakar. Stan-stan itu akan diperbaiki. Di samping itu, Pemkab Sidoarjo akan memberikan bantuan untuk pedagang yang menjadi korban. Seperti pedagang korban kebakaran di Pasar Krian.
”Kita ajukan Rp 5 juta. Hari ini kita segera rapat. Mudah-mudahan minggu depan bantuan bisa direalisasikan,” kata H Subandi.
Begitu pula rumah seorang warga yang menjadi korban kebakaran. Rumah itu juga akan diperbaiki. ”Kasihan juga itu ya,” ucapnya.
Bagaiman mencegah terjadinya kebakaran di pasar-pasar tradisional? ”Untuk pencegahan, ada penataan-penataan lagi. Misalnya, ini kita lihat instaslasi. Kabel-kabelnya semrawut. Itu perlu pembenahan,” jelasnya.
Selain itu, antisipasi lain juga disiapkan. Jika ada kebakaran, alat pemadam kebakaran sudah tersedia. Sekarang ini fasilitas itu belum ada. Untuk pasar-pasar lain juga akan disiapkan dan dibicarakan dengan dinas perdagangan.
”Biar nanti kalau ada kebakaran segera ada tindakan,” tegasnya. (*)
