KETIK, JEMBER – Politeknik Negeri Jember (Polije) terus melakukan inovasi-inovasi kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di lingkungan kampus.
Sebagai kampus vokasi, yang menjadi alasan Polije terus berkembang untuk menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu sesuai dengan program studi masing-masing.
Seperti programTeaching Factory (TEFA) yang dimiliki Polije, perpaduan antara pembelajaran dengan proses keterampilan yang dirancang berdasarkan prosedur dan standar bekerja sesungguhnya.
Model pembelajaran TEFA dengan memadukan konsep bisnis dan pendidikan kejuruan sesuai dengan kompetensi keahlian yang relevan.
Hal itu tentu didukung penuh oleh Direktur Polije Saiful Anwar untuk mewujudkan visi menjadi pendidikan tinggi vokasi yang unggul dan berdaya saing di bidang teknologi terapan.
Direktur Polije Saiful Anwar (baju hijau) saat menjelaskan program Teaching Factory (Foto: Fenna/Ketik.co.id)
“Sebenarnya produk banyak. Sekitar 6 hektar ini saya gunakan untuk klaster kawasan industri kampus Polije” kata Saiful Anwar saat menerima kunjungan Redaksi Ketik.co.id di Gedung Rotogravure di Polije, Jumat (7/4/2023).
Ia menjelaskan ada banyak kategori TEFA sesuai dengan kejuruan di Polije. Meliputi seed center, bakery, industri kopi, proses ultra high temperature susu, dan pengalengan ikan.
Saiful Anwar mengatakan program TEFA ini untuk mencetak lulusan Polije menjadi sumber daya yang unggul di bidangnya.
“Sebenarnya kita tidak menciptakan produk, tapi menciptakan sumber daya manusia yang unggul yang sesuai dengan standarnya,” tutur Saiful Anwar.
Dengan begitu, ia optimis Polije mampu bersaing dengan kampus vokasi lainnya untuk mencetak sumber daya manusia berkompeten di bidangnya dalam memajukan kegiatan industri.(*)
