Puluhan UMKM Kota Batu Ikuti Matching Fund Bimtek FTP UB

Jurnalis: Sholeh
Editor: Naufal Ardiansyah

7 September 2023 09:27 7 Sep 2023 09:27

Thumbnail Puluhan UMKM Kota Batu Ikuti Matching Fund Bimtek FTP UB Watermark Ketik
Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UB Prof Yusuf Hendrawan menyerahkan cinderamata ke peserta Matching Fund Bimtek dan Pendampingan 50 UMKM Kota Batu di PLUT KUMKM Kota Batu, Kamis (7/9/2023). (Foto: Sholeh/Ketik.co.id)

KETIK, BATU – Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB) menggelar Matching Fund Bimtek dan Pendampingan 50 UMKM Kota Batu di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Koperasi & UMKM Kota Batu, Kamis (7/9/2023).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UB Prof Yusuf Hendrawan, STP. M.App.Life.Sc.Ph.D, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Batu, Eko Suhartono dan beberapa dosen Fakultas Teknologi Pertanian UB.

Bimtek tersebut menghadirkan dua narasumber yakni Hafid Kustanto, Head3of Manufacturing PT Madurasa Unggul Nusantara dan Budi Sulistyowati dari BPOM Jawa Timur.

"Alhamdulillah, Fakultas Teknologi Pertanian UB banyak mendapatkan matching fund salah satunya adalah untuk pendampingan Good Manufacturing Practice untuk 50 UMKM yang ada di Kota Batu," kata Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UB, Profesor Yusuf Hendrawan.

Menurut Prof. Yusuf Matching fund merupakan langkah bagaimana institusi akademik bisa matching atau cocok dengan mitra yakni pemerintah daerah maupun UMKM. Bimtek tersebut menindaklanjuti matching fund dengan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan Kota tahun 2022 lalu.

"Tahun lalu kita sudah sukses dengan pengembangan fresh frying product. Sekarang kita lanjutkan dengan pendampingan Good Manufacturing Practice (GMP)," jelasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Diskumdag Kota Batu, Eko Suhartono mengucapkan terimakasih kepada UB yang selama ini sudah membantu penguatan UMKM di Kota Batu.

Menurutnya, Fakultas Teknologi Pertanian telah banyak mendampingi UMKM untuk membuat produk produk turunan dari holtikultura. Sehingga, bisa menjadi sesuatu yang bisa diproduksi.

"Yang paling penting adalah kemitraan kami membutuhkan pemikiran dari kalangan akademisi. Yang jelas kemitraan adalah saling mengisi," katanya.

Menurutnya, sejauh ini, UMKM sudah terbiasa untuk memproduksi produk. Namun, kebanyakan UMKM tersebut lupa untuk melengkapi sertifikat perizinan. Dikatakannya, sertifikat perizinan akan sangat membantu UMKM untuk bersaing dengan produk lain.

"Karena semakin banyak konteks perijinan yang dimiliki maka pengakuan semua pihak terhadap sebuah produk akan tinggi," urainya.

Eko mengutarakan, di Kota Batu ada ratusan hotel yang juga memiliki ratusan lobi. Hotel hotel tersebut bisa dijadikan pangsa pasar bagi UMKM. Tetapi ketika dikurasi soal perizinan dan lain-lain tidak memenuhi standar, pasti tidak bisa masuk. 

"Hari ini adalah cara penyelesaiannya. Oleh karena itu kita undang BPOM dan beberapa UMKM yang telah berhasil. Supaya mereka membagi pengetahuannya kepada teman teman UMKM lainnya," tegas Eko. (*)

Tombol Google News

Tags:

Fakultas teknologi pertanian UB Bimtek FTP UB UMKM