Sektor Perkebunan Sumbang Pendapatan Rp 40 Triliun, Gubernur Khofifah Beri Apresiasi

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Gumilang

16 November 2023 10:34 16 Nov 2023 10:34

Thumbnail Sektor Perkebunan Sumbang Pendapatan Rp 40 Triliun, Gubernur Khofifah Beri Apresiasi Watermark Ketik
Khofifah saat mengunjungi stan dari pelaku perkebunan di Jawa Timur. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan apresiasi terhadap sektor perkebunan di Jawa Timur. Pasalnya sepanjang tahun 2022 lalu sektor pertanian menghasilkan Rp 303 triliun dimana Rp 40 triliun berasal dari subsektor perkebunan.

Perolehan tersebut membuat subsektor perkebunan menyumbang 14,4 persen atas Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur.  Hal ini disampaikan ketika Gebyar Pembangunan Perkebunan di Jawa Timur yang digelar di Hotel Grand Mercure Malang Mirama, Kamis, (16/11/2023).

"Produk perkebunan Jatim itu luar biasa. Kalau dari seluruh sektor pertanian per tahun 2022 kemarin ada Rp 303 triliun dan Rp 40 triliun dari subsektor perkebunan. Kira-kira 14,4 persen dari subsektor perkebunan itu memberikan kontribusi terhadap PDRB Jawa Timur," ujar Gubernur Khofifah.

Khofifah menekankan pentingnya semangat kolaborasi dan hilirisasi untuk membangkitkan subsektor perkebunan di Jawa Timur. Terutama untuk emoat besar komoditas perkebunan yakni kakao, tebu, kopi, dan tembakau. 

"Kita berharap untuk kakao, tebu, kopi, tembakau, ini empat besar di sektor perkebunan Jatim terus bisa kolaborasi dan hilirisasi. Kolaborasi penting karena hilirisasi membutuhkan beberapa kebutuhan dasar. Apakah kaitannya dengan digital ekosistem, marketing, sampai pada alat penunjang, jejaring pasarnya," ungkapnya.

Khofifah bahkan sampai mendatangi Kepala Pusat Penelitian Kopi dan Kakao di Jember. Ia meminta untuk dibuatkan master plan pengembangan kopi dan kakao di Jatim. Khofifah berharap potensi komoditas perkebunan masyarakat yang memanfaatkan hutan sosial dapat semakin meningkat.

"Saya memetakan dari perhutanan sosial, jika dari area perhutanan sosial yang mdpl sekian, bisa ditanam berapa banyak, berapa tenaga kerja, berapa kebutuhan modal, dan berapa total yang bisa kita lakukan penanaman. Saya yang minta ke sana untuk bisa dibuat master plan pengembangan kopi dan kakao di Jatim," sebutnya.

Ia menargetkan awal Desember 2023 nanti dapat dilakukan penyaluran bantuan sekaligus penanaman bibit kakao dan kopi. Hilirisasi penyaluran benih harus dilakukan dengan oprimal. Terlebih suksesnya subsektor perkebunan dinilai mampu mengatasi persoalan kemiskinan ekstrim di Kota Malang.

"Saya pernah memberangkatkan ekspor Kopi Excelsa ke Filipina dan Malaysia. Pelakunya semuanya anak muda di Wonosalam. Ada lagi excelsa di lereng Gunung Wilis, di sana sangat cocok. Bahkan ada warga Madiun yang sudah 25 tahun di Amerika, kembali dan menyiapkan penanaman serta industri pengolahan kopi yang sangan advance. Itu karena dia menemukan jenis kopi yang langka di dunia," ujar Khofifah. (*)

Tombol Google News

Tags:

Kebun Kopi subsektor perkebunan sektor pertanian Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Kota Malang Jawa timur