KETIK, MALANG – Polres Malang bersama sejumlah instansi melakukan Apel Pasukan dan Peralatan Kesiapan Bencana Hidrometeorologi, Selasa, (28/11/2023). Apel Pasukan dan Peralatan dipimpin Wakapolres Malang Kompol Wisnu Setiawan Kuncoro.
Dalam apel itu, juga digelar sejumlah peralatan yang digunakan untuk mendukung penanganan bencana. Di antaranya perahu, alat pemotong pohon, dapur umum, cangkul dan skop. Kemudian ada mobil ambulans dan alat berat.
Wakapolres Malang Kompol Wisnu Setiawan Kuncoro mengatakan, secara geografis dan geologis, Kabupaten Malang rentan terjadi bencana. Setidaknya ada beberapa kecamatan rawan terjadi bencana hidrometeorologi.
"Potensi terjadinya banjir disebabkan karena luapan Sungai Brantas dan sungai besar lainnya yang berada wilayah Kabupaten Malang," kata Wakapolres Malang Kompol Wisnu Setiawan Kuncoro.
Ia melanjutkan, meningkatnya bencana hidrimeteorologi karena dipengaruhi beberapa faktor. Dinantaranya meningkatnya jumlah penduduk, urbanisasi, degradasi lingkungan, kemiskinan, dan pengaruh perubahan iklim global.
"Dan tidak bisa dipungkiri intensitas dan kompleksitas bencana di era modern telah menimbulkan korban jiwa, kerusakan, dan kerugian yang besar. Serta sangat mengganggu aktivitas dan produktivitas baik keperluan dunia usaha, mata pencaharian masyarakat," terangnya.
Melihat besarnya ancaman bencana hidrometerologi tersebut, maka, kata ia, perlu meningkatkan kewaspadaan terlebih saat ini akan memasuki musim penghujan.
"Maka dari itu, hari ini kita gelar pasukan beserta peralatan pendukungnya. Tujuannya, agar dibangun kewaspadaan,mitigasi dan kesiapsiagaan darurat bencana dari berbagai elemen," urainya.
Sedangkan untuk personel maupun pasukan yang disiapkan mengantisipasi bencana masing-masing instansi sebanyak satu pleton. "Untuk hari ini yang terlibat dalam apel sebanyak 150 orang," sebutnya.
Ia menyebutkan wilayah Malang Selatan yang menjadi daerah rawan Bencana. "Salah satunya adalah Kecamatan Ampelgading yang rawan terjadi banjir dan tanah longsor," tuturnya.
Selain TNI-Polri, yang terlibat secara langsung dalam penanganan bencana adalah BPBD, Dinsos, PMI, Tagana, Dinas PU SDA dan PLN.(*)